Balancing Theory

balancing theory

BALANCING THEORY | by Apreelkwon
Kai – Krystal | Romance – School Life  | T | Oneshot

Summary : Lakukan seperti ini, lalu seperti ini, kemudian seperti ini, maka semuanya akan berjalan dengan sangat baik.


Bahasa inggris adalah salah satu mata pelajaran kesukaan Soojung. Tapi sungguh, dua jam ini dia sama sekali tidak bisa memusatkan konsentrasinya secara penuh. Jung Ssaem tengah dengan semangat menerangkan materinya, tapi tidak ada satupun yang membekas dalam lembaran otak Soojung. Meski kedua mata dan tangannya dengan rajin menyalin semua point penting, otaknya terus terpaku pada satu objek yang menghilang dari kelas itu.

Kim Jongin.

Tidak jarang bahkan Soojung terus melirik kebelakang bangkunya hanya untuk melihat barangkali lelaki itu sudah berteleportasi kemudian duduk manis dikelasnya. Tapi nihil. Meski Soojung terus melakukan gerakan lirik kebelakang setiap sepuluh menit sekali, bangku itu tetap kosong.

“Kemana dia,” ucap Soojung geram, dia bahkan menulis dengan tekanan penuh sampai bisa saja lembaran kertasnya robek karena sentuhan ujung bolpoin.

“Kau begitu mengkhawatirkan Jongin?” satu bisikan menginterupsi lonjakan emosi Soojung. Bisikan dari teman sebangkunya, Kang Seulgi. “Bukannya sudah biasa dia bolos kelas?” lanjut Seulgi lagi sambil terkekeh pelan.

Soojung memutarkan matanya kesal tidak menjawab pertanyaan Seulgi sama sekali. Karena memang pada dasarnya yang dikatakan Seulgi adalah FAKTA.

Jongin membolos? Ya! Semua penghuni Seungri juga tahu perkara itu. Dia salah satu berandal dari sekian jajaran murid yang sering keluar masuk ruang konseling. Kemudian perkara Soojung mengkhawatirkan Jongin? Ya! Semua juga tahu kalau Soojung dan Jongin adalah pasangan legendaris di Seungri. Beauty and The Beast. Mereka bilang, meski sebenarnya Soojung juga bisa masuk kategori Beast untuk beberapa pria yang takut dengan kharismanya. Ya, mereka sepasang kekasih aneh.

Soojung mengkhawatirkan Jongin?

Tidak untuk kali ini –bisik Soojung dalam hati. Soojung tidak khawatir dengan lelaki itu, tapi kesal dengan lelaki itu sampai – sampai dia ingin menggaruk wajahnya dan meratakan dengan tembok kelas mereka agar lebih berwarna.

“Mati kau Kim Jongin,”

.

.

Atap sekolah pukul 10.00 am, musim semi dan sinar matahari adalah perpaduan yang pas untuk menemani rasa kantuk. Jongin menjatuhkan tubuhnya dengan pasrah dilantai kayu atap sekolah. Sinar matahari awal musim semi tepat jatuh pada tubuhnya memberikan nuansa hangat. Angin sisa musim dingin yang masih berhembus, meniupkan aroma bunga yang baru bermekaran, seperti aroma terapi. Jongin tersenyum.

“Ah… ini surga dunia,” ucapnya sambil menggerak – gerakan tangan dan kakinya membentuk satu sinkronisasi. Dia bahkan melupakan kenyataan kelakuan itu akan meninggalkan noda pada seragamnya. Tapi, apa peduli Jongin dengan seragam.

“Apa yang sedang kau lakukan?”

Jongin menghentikan gerakan bodohnya. Terdiam untuk beberapa saat, baru kemudian dia membuka matanya. Dia tahu yang berdiri disana dan melontarkan pertanyaan adalah kekasihnya Jung Soojung, Jongin tahu juga kenyataan kenapa Soojung sampai menyusulnya kesini bahkan rela meninggalkan kelas bahasa Inggrisnya.

Ah, kau siapa? Kenapa kau begitu bersinar?” jawab Jongin sambil tertawa kecil.

“Jangan bercanda Kim Jongin. Apa yang sedang kau lakukan?”

Jongin kembali melakukan gerakan – gerakan tadi sambil tersenyum kearah Soojung. “Aku sedang melakukan fotosintesis, mencoba hidup untuk hari ini.”

Soojung tidak merespon kalimat Jongin, dia malah menatap Jongin dengan pandangan sebal. Jongin menyerah, dia bangkit dari tidurnya kemudian berdiri menghampiri Soojung. “Tumbuhan melakukan fotosintesis untuk bertahan hidup. Kau tahu? Semalam aku sama sekali tidak mendapat asupan nutrisi dari kekasihku, dia malah melemparkan banyak racun. Kemudian tadi pagi, ketika masuk kelas aku fikir aku akan mendapatkan satu senyuman manis, ternyata aku hanya mendapatkan delikan tajam. Maka dari itu-” Jongin menggantungkan kalimatnya kemudian merentangkan tangannya menghadap sinar matahari. “-aku meminta nutrisi pada sinar matahari,”

BUK!

Jongin tidak mengharapkan itu, tapi kenyataan Soojung memukul kepalanya dengan kekuatan penuh sedikit membuatnya kesal. Kesal? Tentu, tapi saat berbalik dan mendapati Soojung menatapnya dengan linangan air mata, Jongin berhenti.

“Kau fikir hanya dirimu yang kecewa? Kau fikir aku tidak? Apa kau fikir aku tidak ingin menangis!” ucap Soojung dengan nada suara lumayan tinggi.

“Kau menangis,” ucap Jongin sambil menunjuk air mata Soojung yang mulai membasahi pipinya.

Soojung menghapus pipinya kasar, tapi air matanya tidak berhenti membuatnya menyerah menghilangkan jejak air mata itu. “Benar aku menangis. Seorang Soojung menangis. Tapi aku fikir aku pantas menangis. Coba kau bayangkan, perempuan mana yang tidak ingin menangis ketika pacaranya sama sekali tidak mengerti,”

Jongin menautkan kedua alisnya ketika mendegar kalimat Soojung. “Aku tidak pengertian?”

Eoh! Kau tidak pengertian sama sekali! Jelas sekali semalam lelaki bernama Kim Myeongsoo itu sedang menggodaku. Tapi kau! Kau- kau dengan tenang duduk menghabiskan semua makananmu. Dimana bentuk perhatianmu pada kekasihmu? Kau bahkan tidak mengatakan apapun sampai tadi pagi padaku,”

Jongin mengangguk mengerti kemudian menghembuskan nafas panjang. “Lakukan seperti ini Jung Soojung,” Jongin meraih tangan Soojung kemudian menautkan pada miliknya. “Kemudian lakukan seperti ini,” Jongin menatap Soojung dengan tatapan seakan hanya Soojung disana. “Terakhir ucapkan ini, Saranghae… maka semua selesai,”

Soojung menarik paksa tangannya dari Jongin. “Apa maksudmu?”

“Jung Soojung, apa kau sungguh mencintaiku? Sebuah hubungan akan berjalan manis ketika ada timbal balik. Aku mencintaimu itu fakta, kau menerima cintaku itu fakta tapi, aku tidak tahu kalau kau juga mencintaiku. Kau tidak pernah mengakui posisiku. Tidak untuk mengantarmu pergi, tidak untuk menjemputmu, tidak untuk menggendongmu, tidak untuk kau mintai sesuatu. Kita tidak pernah melakukakan apa – apa selain…” Jongin menghentikan kalimatnya kemudian mencoba mengingat yang mereka lakukan. “… pulang sekolah bersama, makan siang atau makan malam pulang kau selesai les. END”

“Kau tahu aku-”

Jongin meletakan jari telunjuknya tepat diatas bibir Soojung, membuat perempuan itu membisu. “Aku tahu, kau ini perempuan tangguh. Tapi apa kau tahu Soojung? Setangguh – tangguhnya perempuan, dia tetap hanya bagian dari tulang rusuk laki – laki, tidak bisakah kau bergantung padaku?”

Aku Mencintaimu, Jongin-ah antar aku, Jongin-ah kau menyebalkan, Jongin-ah kau bisa jemput aku, Jongin-ah aku terjebak hujan, bagaimana? Terdengar manis bukan kalimat – kalimat itu?” lanjut Jongin. “Kemudian aku akan menjawab tidak kalah manis, Aku juga mencintaimu Soojung-ah, kemanapun kau pergi aku akan mengantarmu, meski kau benci padaku aku akan tetap mencintaimu, katakan pada hujan meski dia membuatmu berhenti dia tidak akan menghentikan langkah Kim Jongin, bagaimana?”

Jongin selesai dengan kalimat panjangnya, mengakhiri dengan satu hembusan nafas panjang kemudian kembali menatap Soojung. Sedangkan Soojung hanya terdiam, membiarkan kedua matanya terpaku pada milik Jongin.

“Aku-”

“Tidak usah kau jawab kalimatku barusan, tapi lakukan seperti ini,” tanpa menunggu persetujuan Soojung, Jongin merangkul tubuh Soojung. Mebenamkan wajah perempuan itu didadanya kemudian dengan bahagia Jongin menjatuhkan satu kecupan kecil di pucuk kepala Soojung. “Bagaimana?”

“Aku harus bagaimana denganmu,” jawab Soojung dengan suara bergetar.

“Biarkan semua berjalan seimbang, maka akan baik – baik saja,” Jongin menjawab sambil masih memeluk Soojung. “Dan lagi, apa kau tidak tahu betapa marah malam itu aku melihat lelaki lain tersenyum padamu. Aku sudah beberapa kali melempar tatapan api padamu tapi kau masih terlihat tenang. Aku bisa apa?”

“Karena aku-”

“Aku tahu. Tapi lain kali jangan seperti itu. Beritahu padaku apa yang kau rasakan, ijinkan aku melakukan apa yang seharusnya aku lakukan, seperti sekarang,” Jongin melepas pelukannya kemudian menangkup wajah Soojung, menghapus jejak air matanya. “Bagaimana perasaanmu sekarang,”

Soojung tidak menjawab tapi satu senyuman cukup bagi Jongin.

“Benar kataku bukan? Manusia juga butuh berfotosintesis,” kemudian mereka tertawa bersama.

.

.

#2 bulan kemudian.

Jongin merasakan keringatnya mengucur dengan deras, tangannya bergetar, dia bahkan melupakan tumpukan keripik kentang didepannya. Yang menjadi fokus Jongin sekarang adalah mengalahkan Sehun bermain PES.

Dikamar itu berisi dua orang –Sehun dan Jongin. Tapi tidak ada suara sama sekali, nampaknya permainan berjalan sengit. Sampai tidak lama kemudian terdengar suara dering ponsel.

“Milikmu,” ucap Jongin sambil menyikut Sehun, dia sengaja melakukan itu untuk menghancurkan konsentrasi temannya.

Sehun menggeleng. “Bukan, aku pakai lagu Red Velvet, milikmu mungkin lagi pula itu lagu f(x),” jawab Sehun mengacu pada dering ponsel, dia sama sekali tidak terkecoh dari permainan.

“Ah benarkah?” Jongin meraih remote control kemudian mem-pause permainan, membuka ponselnya. Pesan dari Soojung.

Sayang bisa kau antar aku ke toko buku.

Jongin menghembuskan nafas gusar. “Soojung, dia minta diatar ketoko buku. Oke kita selesaikan dulu, nanti aku bisa beralibi baru selesai mandi,”

Sehun melirik Jongin kemudian menjengitkan matanya. “Kau bahkan belum mandi sobat,”

Jongin tidak membantah pernyataan Sehun, kemudian memulai kembali permainan. Tapi baru beberapa menit berjalan ponsel Jongin kembali berdering. Jongin acuhkan. Dering selanjutnya, masih Jongin acuhkan. Berdering lagi, Jongin masih diamkan. Sehun sampai menatapnya berkali – kali karena khawatir dengan nasib temannya nanti.

Sehun meraih remote control kemudian kembali memberi jeda permainan. “Itu pasti Soojung,” Jongin meriah ponselnya, membaca pesan terakhir kemudian mengacak gusar rambutnya.

Kalau kau mengabaikan pesanku karena sibuk bermain dengan Sehun… kau tahu apa yang akan terjadi Kim Jongin.

“Kenapa?” tanya Sehun.

Jongin bangkit dari duduknya kemudian beranjak meriah jaket hitamnya. “Kita hentikan permainan sobat, aku dalam bahaya,”

Sehun tertawa puas. Dia meraih kantung keripik kentang kemudian pindah ke tempat tidur Jongin. “Ada apa kali ini? Soojung akan mendiamkanmu? Dia akan menerima ajakan Myungsoo?”

“Mungkin lebih buruk,” Jongin meraih ponselnya kemudian melakukan panggilan pada nama Soojung. “Aku berangkat sayang,” ucap Jongin dengan suara manis.

“HAHAHAHAHAA… kau sungguh lucu sobat,” ledek Sehun.

Jongin meraih bantal yang tergeletak di lantai kemudian menghantamkannya tepat pada wajah Sehun. “Teori fotosintesis dan keseimbanganmu mengubahnya menjadi Singa betina!”

.

.

-Kkeut.

50 thoughts on “Balancing Theory

  1. HUWAHAHAHAHAHAHAHAHAHAHAHAHAHAHAHAHAHAAHAHAHAHAAHAHAAHA
    MAMPUS HADUH HAHAHAHAHAHAHAHA
    GUTJOBMBASOJUNG. YAK BIARKAN SAJA DIA JADI SOPIR PRIBADIMU SALAH SENDIRI SOSOAN BERFOTOSINTESIS BLA BLA BLA
    HAHAHAHAHAHAHAHAHAHAHAHAAHAHAHA XD
    *brbkabursebelomkaikamabok*

      • iyaaa, ugh unyuk parah. nontonnya ga pake mungutin serpihan hati lagi/ga
        gong tae mah sungjae banget ka. rada-rada setengah pe’a dan yahhh begitulaah haha
        terus sinamjohyuk (lupanamany) nanti ama siapa dong? XD

      • aslii cinta banget sama karakter Gong Tae dan duh aku mah ga tau apa2 tentang BtoB XD jadi kagak tau kek gimaa dia,

        Nam JoHyuk, si Han Yian, smaa siapa? entar dia sama Eunbyul yang asli. Beneran deh pasti Eunbyul asli belum ninggal,

  2. HALOJ KAK APREEL MUAH MUAH THALANGEK ALUMDAO CHIGEUM/? 😍😍😍😍😍

    AKU CEKIKIKAN IHIKS WUAHAHAHAH APA BANGEG JONGEN KAPOK KAN SIAPA SURUH GITU 😂😂
    LANJUTKAN SUJUNG, BUNUH AJA KIM JONGEN ASDDGHHKLABSBAMAJABAAMAJNSNANABAEKHYUNHUAHAHAH 😂😂😂😂😂
    /brbkabor:v

  3. Hahahahaha….
    Lucu bangetttt…
    Ini ceritanya asik bgt…
    Couple ini kaya yg real plus penceritaan nya enak bgt…
    Lovely author ☺☺☺
    Gomawoyo

  4. halo kak apreel, ingat aku nggak? :””) aduh kak ini kenapa lucu sekali aakh aku zooka 😍 kaistal itu entah kenapa bisa cocok banget kalau disatuin aigoo 😍😍 aku nggak bisa komen apa2 lagi keknya. keep writing kak! ^^

  5. BAHHHAAAAAAAAHAHAHHAHAHA…. WKWKWKKWWK.. ONGIN KENA SENJATA MAKAN TUAN.
    Sok Sok an segala, pke acara fotosintesis, idhhh, gayanya sekabupaten. ongin ongin, dijadian pak supir lu ama sapi betina.
    awal awal bca.. wih so sweet bnget nih pasangan. eee pas bca dua bulan kemudian, udah aneh nih firasat. bca terkhirnya BOoomM. meledak lah. (apaan sih). tapi ini keren binggoww kak, apalah apalah deh. lain kli bikin lagi yg kayak gini kak. hahahahahaha, ngak bsa berhenti ketwa. Udah ah. keren apose apose deh. Fighting kak, jgn lupa juga LFN Epiloguenya yah#hehehee

  6. Kkeut-
    Secengeng – cengengnya Soojung, dia tetaplah Singa Betina, black guy! HHAHAHAHAHAHAHA..
    Dan demi teori fotosintesis dan keseimbangan Jongin, aku harap Jongin selamat ~~
    Keep Writing, Eon!

  7. Demi apa eonni harus tanggung jawab kalo besok aku kena diabet.. karena ini kelewat manis daaaan aku nggak tahan buat nggak senyum senyum sendiri bayanginnya..
    And i’m a Kaistal Hardshipper eonni.. i love you^^ ahahaha
    Rasakan itu Kim jong in

  8. Lucu banget sumpah lucu bangeeet
    Dasar kum jongin pengen kuculik iih
    Terlalu manis si kkam satu ini
    Idenya luar biasa kak wkwk
    ada teori fotosintesis, keseimbangan wkwk
    sumpah tadi senyum-senyum sendiri baca yang bagian fotosintesis
    jongin emang jjang

  9. Salah sendiri berlaga pake teori segala. Gatau mba sojung kalo udah keluar ekor sembilannya kan Jong XD
    Kak sering2 bikin kaistal yaa, aku lagi kesengsem berat sama mereka berdua 😀

  10. HAHAHHA. RASAKAN KIM JONGIN XD
    heran juga sih awalnya, biasanya cowok bakal ngehindarin hal-hal yang ngerepotin seperti menjemput bla bla bla. eh ini kok jongin malah minta sendiri.
    haha, kapok deh dia. XD
    gak bisa nahan ketawa baca ini kak, mana diliatin adekku pula XD

  11. seneng banget nemu ini ff , kaistal shipper 😀 walaupun udah telat banget tapi bakalan tetap komen , ffx keren , singkat padat dan jelas , buat kaistal banyak2 FIGHTHING author , aku newbie disini 😀 😀 salam kenal 🙂

Leave a reply to Au_Lia Cancel reply