ClassMATE : #1 Class – Hi..!

classmate

Fanfic / Chaptered/ Friendship – Romance – School Life / General / Do Kyungsoo – Ryu Sujeong

Summary : Kyungsoo berfikir mereka hanya teman satu kelas. Tapi nyatanya, Sujeong sudah menaruh rasa sejak mereka masih tingkat pertama.

Prev : Prolog .

poster credit : Sifixo@Poster Channel


If I were to be honest will my frustrated heart feel relieved? If I tell you everything what if things get awkward? -lovelyz Hi!

Noona, mengapa mereka datang lagi?”

Ini masih terlalu pagi, sinar matahari bahkan belum sepenuhnya menyinari bumi. Sewajarnya mereka tengah bersiap untuk memulai aktivitas hari itu. Termasuk dua bersaudara ini –Ryu Sujeong dan Ryu Manse mereka seharusnya sedang duduk di meja makan, menghabiskan sarapan sebelum berangkat sekolah. Tapi mereka tidak bisa melakukan itu. Sujeong –si Kakak perempuan dengan gesit menyiapkan peralatan sekolah sang adik tanpa suara, sementara Manse sang adik hanya terdiam dengan mata yang berkaca menunggu perintah kakaknya.

“Dengar Manse,” dengan suara pelan Sujeong menghampiri sang adik. “Semuanya akan baik – baik saja-”

Belum selesai dengan kalimatnya, Sujeong dan Manse tersentak dengan suara benda jatuh diuar kamar mereka. Sontak Manse memeluk sang kakak, suara isakanpun mulai terdengar. “Bagaimana dengan Appa?” tanya Manse.

“Tentu Appa akan baik – baik saja. Appa sudah berjanji pada kita semuanya akan baik – baik saja bukan?. Tugas kita sekarang, berangkat sekolah. Noona sudah menyiapkan semua kebutuhanmu. Untuk sarapan, nanti dijalan kita beli sesuatu untuk dimakan. Oke?” tanya Sujeong pada adiknya sambil menyerahkan tas bergambar Jerapah.

ehm,” jawab Manse sambil mengangguk kecil.

“Jangan menangis, ini bukan pertama kalinya bagi kita bukan? Appa akan baik – baik saja, tenanglah,” Sujeong menghapus air mata diwajah mungil adik laki – lakinya mencoba memberikan ketenangan. Meski pada kenyataannya Sujeong juga khwatir dengan kondisi Ayahnya diluar sana.

Pagi itu –lagi, rumah mereka disambangi sekelompok orang berbadan besar dengan pakaian serba hitam. Sujeong yang sedang menyiapkan sarapan, segera dihentikan ayahnya dan disuruh untuk segera bersembunyi.

“Kalian berangkat sekolah saja, belilah sesuatu dijalan untuk sarapan,” ucap sang Ayah sambil mengeluarkan beberapa lembar uang pada Sujeong.

“Kenapa mereka kesini lagi, bukannya Appa sudah membereskan semuanya?” tanya Sujeong jengkel.

“Tenanglah, Appa akan bereskan semuanya. Cepat bawa Manse keluar,”

Derap langkah itu semakin mendekat. Dengan wajah sebal dan khawatir Sujeong berlari menuju kamar Manse kemudian menguncinya. Jika dihitung ini bukan pertama kalinya Sujeong berhadapan dengan kondisi seperti ini. Sebuah kerusuhan yang diciptakan Ibunya, juga kerusuhan yang tidak bisa dielak oleh Ayahnya karena cinta. Hubungan Love and Hate orang tua Sujeong sungguh berimbas pada memori dan kenangan mereka.

Terhitung sudah satu tahun orang tua mereka berpisah tanpa status. Ayah Sujeong yang bekerja sebagai petinggi disalah satu perusahaan IT ternama enggan berurusan dengan pihak berwajib untuk mengurus semua masalah pelik ini. Masalah yang ditimbulkan oleh Ibunya. Meski Sujeong sudah berulang kali menyarankan Ayahnya untuk segera mengakhiri hubungan dengan Ibunya, dari pada mereka terus berhubungan dengan para penagih hutang. Bukan, bukan Ayah Sujeong yang berhutang. Tapi Ibu mereka yang pergi entah kemana dan melimpahkan semua kekacauan ini atas nama Ayah Sujeong.

Sujeong sungguh kehilangan seperti apa aura keibuan yang sering temannya ceritakan. Baginya Ibu hanya perempuan labil pencipta kekacauan. Kekacauan pagi inipun Sujeong yakin salah satu ulah sang Ibu.

Sujeong bangkit berjalan menuju jendela kamar adiknya yang akan terhubung ke belakang rumah,“ Ayo Manse,”

Setelah Sujeong membuka jendela itu lebar – lebar, dengan cekatan Manse melompat keluar dari kamar melalui jendela. Melihat adiknya berhasil dengan segera Sujeong menyusul, menutup kembali jendela kemudian sambil bergandengan tangan mereka berlari menyusuri gang becek belakang rumahnya menuju halte bus yang akan mengantar mereka kesekolah.

“Sampai kapan kau akan terus menangis menghadapi kejadian seperti ini Manse?” tanya Sujeong ditengah lari mereka. “Bukankah kita sering menghadapi kejadian seperti ini? Tenanglah, Appa memiliki banyak uang untuk menghentikan mereka menyakiti kita,”

“Tapi Appa pernah terluka karena mereka,”

“Meski Appa terluka, bukankah masih ada Noona yang akan mengobati Appa? Begitu juga denganmu. Noona dan Appa akan selalu melindungimu Manse. Jadi jangan menangis lagi oke?”

Manse mengangguk untuk jawaban kakaknya.

Setelah berlari sepanjang gang kecil jejeran belakang rumah mereka, Sujeong dan Manse sampai didepan jalan utama. Teringat mereka belum sarapan dengan cekatan Sujeong berlari menuju salah satu toserba dan membeli tiga buah roti, dua untuk Manse satu untuknya. Sarapan sudah dapat, sepatu mereka sudah dibersihkan dari noda becek saat berlari, tidak lama kemudian bis yang akan mengantar mereka kesekolah tiba.

Sekali lagi dengan sigap, Sujeong menggenggam tangan adiknya dan menuntun bocah berumur 8 tahun itu menaiki bis terlebih dahulu. Beruntungnya sekolah Sujeong dan Manse satu arah hanya berbeda dua pemberhentian saja, jadi beginilah mereka hari ini, berangkat bersama. Ketika pemberhentian sekolah Manse sudah terlihat dengan segera Sujeong menuntun adiknya mendekati pintu bis.

“Uang sakumu sudah Noona masukan di tas. Pegang ini,” Sujeong memberikan ponsel 2g pada adiknya. “Sembunyikan dari gurumu, gunakan jika keadaan darurat, oke?”

“Kenapa?” tanya Manse yang merasa aneh karena tidak biasanya dia diberi hak untuk memegang ponsel.

Sujeong terlihat terdiam. Entahlah, diapun bingung harus memberi alasan apa pada Manse, dia hanya menghindari hal tidak diinginkan terjadi. “Untuk jaga – jaga saja, dan ingat pesan Noona-

Ne, aku sudah hapal pesanmu Noona. Aku tidak akan dekat – dekat dengan orang asing,”

Sujeong tersenyum kemudian menjawil pipi kecil adiknya. “Oke, Manse kau memang pintar. Cepat sana, baik – baik disekolah oke,”

Manse turun dari bis, ketika sudah sampai ditepian halte dia melambaikan tangannya pada Sujeong sambil tersenyum. Bis kembali berjalan, sambil menghembuskan nafas berat Sujeong kembali melangkah menuju kursinya dibelakang.

“Aku baru berumur 17 tahun, tapi kenapa bebanku seperti seorang ibu satu anak,” ucapnya sambil menghembuskan nafas lelah.

“Jadi itu anakmu atau adikmu?” satu suara menginterupsi ketenangan Sujeong yang sedang mengembalikan energinya.

“Do Kyungsoo!” ucap Sujeong tak percaya saat menyadari Kyungsoo sudah duduk dikursi bekas Manse duduk. “Kenapa kau ada di bis ini? Sejak kapan?”

“Ehm? Aku memang naik bis ini untuk kesekolah,” jawab Kyungsoo sambil tertawa kecil.

“Bohong, aku tidak pernah melihatmu sebelumnya,”

“Hahah, ne ne, Kebetulan semalam aku menginap dirumah saudaraku, dan untuk kesekolah aku harus menaiki bis ini,”

“Ah, pantas. Karena memang bukan bis ini yang bia-”

Sial! Pekik Sujeong dalam hati. Dia baru saja akan mengucapkan bis yang seharusnya Kyungsoo tumpangi untuk kesekolah. Bahaya, jika Kyungsoo sampai tahu kenyataan Sujeong sudah hapal semua hal tentang Kyungsoo.

“Jadi tadi siapa?” tanya Kyungsoo yang tidak menyadari keanehan kalimat Sujeong yang terhenti.

“Adikku, Manse. Appa tidak bisa mengantarnya jadi dia titipikan padaku,”

“Aku kira kau sungguh Ibu satu anak,” ucap Kyungsoo lagi sambil menunjuk penampilan Sujeong dari ujung kepala sampai sepatunya.

Sujeong mencium hal buruk. Dengan segera dia meraih cermin kecil dari tasnya kemudian melihat pantulan wajahnya disana. Benar saja, dia nampak berantakan. Rambut yang Sujeong juga lupa apa sudah dia sisir atau belum, dia juga lupa apa sudah memakai bedak atau belum.

Ah, menjengkelkan!”

Kyungsoo kembali tertawa. “Untuk pertama kalinya aku melihat ada anak perempuan lupa berdandan. Kenapa? Ada kekacauan dirumahmu?”

eoh, ada kekacauan dirumahku pagi ini,” jawab Sujeong ditengah aktivitasnya mengikat rambut dan menyisir poninya dengan jari.

Hari itu, setelah dua mingu mereka saling berkenalan, Sujeong memiliki kesempatan berangkat sekolah bersama Kyungsoo –cinta diam – diamnya.

“Jadi sekarang kau anak SMA umur 17 tahun?” tanya Kyungsoo saat Sujeong sudah memasuki kelas dan duduk dikursinya. Penampilannya sudah berbeda dengan yang Kyungsoo lihat di bis. Rambutnya dia ikat rapih dengan pita merah, poninya juga tertapa rapih, wajahnya juga nampak berseri sepertinya Sujeong sudah menggunakan bedak dan sedikit memoles lipsgloss pada bibirnya

Eoh, sekarang aku sudah menjadi Ryu. Murid 2-4 Chungwoon High,” jawabnya diikuti suara tawa.

“Apa yang kalian bicarakan?” Baekhyun yang duduk disamping Kyungsoo ikut bergabung dengan tawa mereka setelah selesai dengan sesuatu pada ponselnya.

“Tadi di bis aku bertemu ibu satu anak yang penampilannya berantakan. Tapi ibu itu sudah berubah menjadi murid SMA cantik sekarang,” jawab Kyungsoo.

“Aku tidak mengerti apa yang kau ucapkan Kyung,”

“Kau tidak usah mengerti,” Sujeong ikut meledek Baekhyun sebelum dia berbalik dan siap dengan pelajaran pertamanya.

Perbincangan tidak bertema Kyungsoo-Sujeong itu seketika berhenti. Tapi Baekhyun sepertinya ingin memulai perbincangan baru dengan Kyungsoo, namun mulut Baekhyun kembali terkatup ketika dia melihat Yuan Sonsaengnim memasuki ruangan kelas. “Kau ingin bercerita tentang Jieun bukan?” tanya Kyungsoo dengan suara pelan sambil membuka bukunya.

Baekhyun tersenyum. “eoh, ada yang ingin aku ceritakan”

Dengan segera Kyungsoo menggelengkan kepalanya juga melambaikan tangannya membentuk gesture menolak. Dia sudah cukup muak dengan phase lovey – dovey sahabatnya ini. Setiap hari sepertinya ada saja yang ingin Baekhyun ceritakan tentang kekasihnya. Dari mulai cerita menyenangkan atau cerita ketika mereka sedang bersitegang. Kyungsoo yakin, sepertinya dia tahu semua seluk beluk kisah mereka berdua.

Tidak terasa satu tahun telah berlalu. Tahun lalu dia masih menggunakan nametag dengan background warna kuning yang menandakan dirinya masih junior tingkat pertama. Sedangkan sudah dua minggu warna itu berganti menjadi biru, yang menandakan bahwa Kyungsoo seorang Senior ditahun keduanya. Wow Senior –pikir Kyungsoo.

BaekHyun, Chanyeol, Jongdae juga Jieun adalah teman sekelas berharganya ketika tingkat 1. Sekarang mereka benar – benar terpisah. Jongdae dan Jieun dengan otak cemerlangnya berhasil masuk kelas 2-2. BaekHyun dan Kyungsoo masih bertahan di angka 4. Sedangkan Chanyeol harus bersabar ketika dia sendirian terlempar di 2-5.

Satu tahun bukan waktu yang sebentar dan bukan waktu yang berlalu begitu saja. Banyak hal terjadi dan Kyungsoo lalui dengan seribu pelajaran disana. Dari mulai cinta, persahabatan, pengorbanan, kerja keras, usaha, Kyungsoo belajar banyak. Terutama dari sahabatnya Byun BaekHyun. Secara tidak langsung memang BaekHyun lah yang banyak memberi Kyungsoo kenangan tahun pertama.

Kasus BaekHyun dan Jieun, secara tidak langsung membuat Kyungsoo mengerti tentang arti cinta dan arti sebenar – benarnya sebuah persahabatan. Dari kejadian itu, Kyungsoo memiliki pandangan, bahwa persahabatan mereka akan bertahan lama bahkan sampai 1000 tahun yang akan datang. Tentu saja.

Bel istirahat berdentang beberapa kali menandakan pelajaran sesi pertama hari itu sudah selesai. Yuan Sonsaengnim menutup kelas dengan memberikan beberapa tugas untuk minggu depan, tidak seperti pertemuan pertama dengan membagikan mereka permen dari Cina, ternyata Yuan Sonsaengnim lumayan killer jika itu menyangkut pelajaran. Kyungsoo bahkan harus mengehela nafas beberapa kali ketika dia tidak dapat mengikuti alur ritme belajar guru dari Negeri Tirai Bambu itu.

Kyungsoo dan Baekhyun melangkah dari kelas dengan wajah kusut. Minggu pertama mereka masih belum serius dengan mata pelajaran, tapi minggu kedua ini mereka sudah mendapatkan banyak tempaan dari guru baru mereka.

“Level kelas 4 saja sudah seperti ini, bagaimana mereka yang berada di level 1 dan 2. Aku penasaran kesan Jieun dan Jongdae menjadi murid kelas primer,” ucap Kyungsoo ketika mereka tengah berjalan menuju kelas Chanyeol, 2-5 untuk makan siang bersama.

“Mereka tidak akan kewalahan seperti kita. Otak mereka ada di level berbeda,” jawab Baekhyun yang Kyungsoo timpali dengan anggukan. “Yang harus kita tanya, adalah kesan Chanyeol dikelas barunya,” ucap Baekhyun sambil melambaikan tangannya kepada pria jangkung yang tengah berdiri tidak jauh dari mereka.

“Park Chanyeol bukan tipikal orang yang akan memusingkan dirinya sendiri, percayalah,” jawab Kyungsoo sambil mempercepat langkahnya.

Satu tahun mereka habiskan bersama, ternyata meninggalkan kebiasaan lain. Kyungsoo, Baekhyun, Jongdae, Chanyeol, meski mereka terpisah dikelas berbeda, tapi sudah menjadi kebiasaan setiap istirahat mereka akan berkumpul di kantin. Selalu ada saja yang mereka bahas, dari mulai bahasan basi Baekhyun – Jieun atau gosip baru Jongdae dengan murid baru dikelas mereka.

Mungkin phase jatuh cinta akan di mulai lagi pada salah satu temannya. Baekhyun – Jongdae, Kyungsoo penasaran kapan masa dia dan Chanyeol akan memasuki phase jatuh cinta seperti dua temannya.

“Bagaimana kesan dengan kelas baru kalian?” Kyungsoo membuka obrolan ketika mereka sudah duduk disalah satu sudut kantin. Lengkap dengan Jien dan Jongdae. “Aku dan Baekhyun cukup kewalahan menghadapi guru – guru baru yang belum kami kenali,” lanjut Kyungsoo yang disetujui oleh anggukan kepala Baekhyun.

“Aku,” Chanyeol menggantung kalimatnya ketika pesanannya datang. Ramyeon, Ramyeon dan Ramyeon. Park Chanyeol adalah pencinta Mie sejati. “Aku tidak ada masalah dengan kelasku. Selama muridnya menyenangkan tak jadi masalah guru sekiler apapun,” lanjutnya sambil mulai meniupi semangkuk Ramyeon Keju miliknya.

“Tepat sesuai tebakanku,” timpal Baekhyun bangga saat mendengar jawaban Chanyeol. “Kau tidak berniat menikahi bangku sekolah kan? Chanyeol hanya akan menikahi dua hal di dunia ini. Kalau tidak gitar miliknya, ya pasti itu Ramyeon,

Chanyeol mengangguk setuju dengan lelucon Baekhyun yang sontak membuat sisa dari mereka tertawa puas. Tipikal Park Chanyeol.

“Kau tidak berniat mencari kekasih tahun ini Chan?” tanya Jieun kali ini dengan penasaran. “Kau juga Kyung,” kali ini sambil menggerak – gerakan sumpitnya tepat didepan wajah Kyungsoo.

“Entahlah, aku belum tahu,” jawab Kyungsoo.

“Aku juga,” ikut Chanyeol.

“Tidak adakah wanita yang menarik perhatian kalian dikelas baru? Atau murid tingkat satu?”

“Tidak ada, aku belum menemukannya,” jawab Kyungsoo lagi. “Lagi pula, jatuh cinta bukan perkara gampang, aku tidak mau membuat masalah seperti pacarmu itu,” lanjut Kyungsoo sambil memberikan delikan pada Baekhyun.

Baekhyun yang sedang asik dengan nasi karinya balik menatap Kyungsoo tajam. “Hentikan mengungkit masa laluku,”

Wae? Apa yang salah dengan Baekhyun? Dia termasuk lelaki berani, mampu melakukan banyak hal waktu itu, benarkan?” ucap Jieun membela kekasihnya.

Mendengar ucapan Jieun, Baekhyun menghentikan aktivitas mengunyah makanannya kemudian menatap Jieun dengan mata berbinar. “Kau memang gadis paling pengertian di bumi ini,”

“Benarkah? Berarti kau lelaki beruntung di dunia ini,” timpal Jieun seraya menyuapi Baekhyun satu potong sosis goreng.

Auwhhh, aku sedang lapar jadi apa kalian bisa mengerti sedikit untuk tidak menganggu selera makanku?” Jongdae menatap sebal pasangan yang berada duduk tepat disampingnya.

Kyungsoo dan Chanyeol tertawa puas, melihat Jongdae begitu muak dengan tingkah Baekhyun dan Jieun. “Tidak biasanya Jongdae, ada apa denganmu?” tanya Kyungsoo penasaran.

“Sudah aku bilang aku sedang lapar!” jawabnya sengit.

“Tenang Bung! Kita semua juga lapar, tapi wajahmu sungguh menyeramkan,” timpal Chanyeol.

Jieung menggerak – gerakan tangannya didepan Chanyeol dan Kyungsoo sebagai tanda untuk berhenti berbicara. “Jangan ganggu Jongdae hari ini,”

“Kenapa?” tanya Kyungsoo, Chanyeol dan Baekhyun hampir bersamaan.

Jieun melirik Jongdae dengan tatapan meminta ijin, tapi Jongdae tidak merespon sama sekali. Jieun berbalik menatap tiga lelaki didepannya, bersiap untuk menceritakan satu berita yang membuat Jongdae menyeramkan hari ini. “Kalian ingat dengan Hyemi murid baru dikelas kami?”

“Cinta pada pandangan pertama Jongdae?” Kyungsoo merespon. Shim Hyemi, murid baru di 2-2 dimana ketika hari pertama dia masuk sudah berhasil membuat Jongdae terpesona. Hari itu dia langsung bercerita banyak pada mereka. Singkatnya, Jongdae jatuh cinta pada perempuan itu.

Jieun mengangguk pelan. “Sesuai usulan kalian, Jongdae mendekati Hyemi pelan – pelan, tapi…”

“Tapi dia menolaku dengan halus,” Jongdae menyambung kalimat Jieun. “Kalian tahu, aku bahkan belum memulai penyerangan tapi dia sudah mundur, ah menyakitkan,”

Jongdae selesai dengan kalimatnya, kemudian menatap sahabatnya dengan wajah memelas. “Harus bagaimana aku?”

Chanyeol meletakan sumpitnya menciptakan suara gelentingan saat beradu dengan bibir mangkuk. “Jadi? Apa tahun ini, kita akan membantu Jongdae untuk mendapatkan Hyemi?”

“Jadi rumah saudaranya searah dengan rumahmu?” Ara merespon, ketika Sujeong menceritakan persitiwa dia dan Kyungsoo satu bis tadi pagi.

Bercerita pada Ara sudah menjadi kewajiban bagi Sujeong. Apapun yang terjadi padanya, Ara pasti tahu. Maka dari itu Ara sering mengklaim bahwa dirinya adalah diary berjalan Sujoeng. Termasuk kejadian dia dan Kyungsoo tadi pagi, Sujeong menceritakan padanya.

“Tidak penting dimana rumah saudaranya Ara, yang menarik adalah kami sudah mulai akrab satu sama lain. Kyungsoo bahkan tidak segan – segan mengeluarkan lelucon dari kelakukanku,”

“Langkah yang bagus,” ucap Ara. “Selanjutnya apa yang akan kau lakukan? Kalau tidak ada pergerakan dan hanya begini – begini saja, percuma kalian akrab juga,”

“Itu dia. Aku belum tahu dengan apa yang akan lakukan, Kau ada ide?”

Mereka terdiam, sambil melewati gerombolan murid Chungwoon yang siap meninggalkan sekolah dan kembali kerumah. Ara dan Sujeong salah satunya. Karena jadwal kelas semakin padat, jam pulang sekolah adalah waktu yang tepat untuk dua sahabat ini saling bercerita.

“lakukan seperti di drama – drama,” usul Ara.

“Drama?”

Ara dengan segera menggeleng. “Bukan hal yang Drama Queen tapi hal – hal manis seperti yang mereka lakukan. Misal dengan memberi dia sedikit perhatian, perhatian lebih dari yang lain.”

“Masalahnya, perhatian seperti apa yang akan diberikan teman sekelas? Tidak masuk akal kan jika tiba – tiba aku bertanya padanya lewat chat ‘kau sudah makan?’”

“Bukan seperti itu maksudku bodoh,”

“Beri aku ide,”

Ehm, misal seperti aku. Kau menjadi tempatnya bercerita, dari teman dekat kau bisa melangkah dengan mudah,”

No. Coret. Dia memiliki 4 sahabat, jadi mustahil dia mau bercerita padaku yang baru dia kenal beberapa minggu,” jawab Sujeong tanpa ragu. Ara mengangguk setuju, benar juga jika dibandingkan empat sahatnya Sujeong hanyalah teman sekelas biasa bagi Kyungsoo.

“Ah! Kau sudah mendapatkan nomornya?” tanya Ara yang dijawab anggukan Sujeong. “Bagus. Tugas sekolah bisa kau jadikan alasan dekat dengannya. Cari tahu dia unggul dalam bidang apa, kau bisa meminta bantuannya. Bisa juga dia lemah di pelajaran apa, kemudian kau membantunya. Bagaimana?”

Sujeong terdiam. Ini terdengar sedikit masuk akal tapi, “Kau kenal dengan Jieun dan Jongdae? Kalian sekelas bukan? Aku pikir Kyunsoo sudah memiliki teman pintar untuk membantunya,”

Keduanya menghembuskan nafas gusar. Terlebih Ara, Sujeong menanyakan banyak hal tentang cara mendekati pria padanya, sedangkan Ara sendiri belum pernah berpacaran. Jadi bagaimana dia bisa tahu?

“Aku menyerah. Cerita cinta asli tidak semudah drama untuk dibayangkan yang cukup jatuh cinta hanya dengan suara merdu, jatuh cinta dengan diam – diam menyimpan bunga, atau jatuh cinta hanya karena sebuah surat ak-”

Ara menghentikan langkahnya yang sontak membuat Sujeong juga berhenti. Mereka bertatapan, Ara memberikan sinyal pada Sujeong bahwa dia menemukan hal bagus untuk dia mendekati Kyungsoo.

“Surat ­Sujeong, gunakan Surat!”

“Surat ­Sujeong, gunakan Surat!”

Kalimat Ara kembali terngiang dalam gendang telinga Sujeong. Dia sedang berkutat dengan persiapan kelas besok pagi, tapi entah mengapa perhatiannya sepenuhnya tertuju pada usulan Ara.

“Kau ingat adegan di drama Dream High, dimana Pilsuk selalu menaruh lolipop untuk Jason di lokernya? Kau bisa menggunakan itu. Lagi pula, bukankah adegan surat – menyurat menjadi trend disekolah kita pasca Bakhyun menggunakannya? Cukup tinggalkan notes yang berisi ketertarikanmu tanpa nama”

Benar sekali, setelah tahun lalu Baekhyun menggemparkan sekolah dengan keberaniannya mengungkapkan cinta didepan umum, banyak murid Chungwoon yang meniru aksinya.

“Notes? Membuat notes anonim kemudian disimpan dilokernya?”

Entah semangat dari mana, Sujeong merasakan ide ini akan sangat berhasil. Jika dulu Baekhyun pernah melakukan ini pada Jieun, bukankah ada kemungkinan Kyungsoo yang mengusulkan ide ini pada Baekhyun? Berarti Kyungsoo menyukai hal seperti ini bukan? Membayangkan isi notes dan apa yang akan terjadi besok, sontak membuat Sujeong tersenyum.

Noona, ayo kita makan,” Sujeong masih tersipu sendiri di meja belajarnya, ketika Manse muncul dari balik pintu kamarnya. “Kau kenapa Noona?

“Tidak apa – apa,” jawab Sujeong sambil beranjak mendekati adiknya.

“Ayo, Appa pulang membawa makan malam,”

“Manse, apa yang akan kau lakukan jika tiba – tiba kau menerima surat cinta di loker kelasmu?” tanya Sujeong ketika mereka sedang melangkah menuju ruang makan.

“Apa surat itu dari Eunha?” tanya Manse dengan wajah berbinar.

Sujeong menghentikan langkahnya, kemudian berjongkok untuk bertatapan langsung dengan adiknya. “Siapa Eunha?”

“Dia murid paling cantik dikelasku, jadi apa menurut Noona, Eunha akan mengirimiku surat?”

Lima menit lagi kelas akan dimulai, sedangkan Kyungsoo masih memacu langkahnya di lantai satu menuju kelasnya. Salahkan alarm kamarnya yang entah kenapa tidak berbunyi dan orang tuanya yang hanya menertawakan ketika dia kelimpungan. Sungguh, Kyungsoo tidak mau kesiangan untuk kelas ini. Kelas Kang Sonsaengnim yang menurut seniornya terkenal peit nilai juga menerapkan sistem point untuk tingkah laku siswa.

“Mati aku,”

Dua menit lagi.

Kyungsoo memacu langkahnya dan HUP! Dia berhasil membuka pintu depan kelasnya dimana temannya sudah siap dibangku masing – masing. Ya, mereka tahu tentang gosip Kang Sonsaengnim. Melempar tasnya kearah Baekhyun, dengan sigap Kyungsoo berlari menuju belakang kelas untuk mengambil buku pelajarannya. Derap sepatu Kang Sonsaengnim, belum terdengar yang artinya Kyungsoo masih memiliki banyak waktu.

Kyungsoo tengah bertarung dengan kecepatan, tapi tangannya terhenti ketika dia membuka loker dan mendapati benda aneh disana.

Sebuah notes pink menempel pada buku pelajarannya.

Sama halnya seperti sinar matahari yang menyinari bumi, teruslah tersenyum untuk menyinari hariku. Semoga harimu menyenangkan Do Kyungsoo.

to be continued….

leave your L.O.V.E guys,

XOXO ❤

 

 

85 thoughts on “ClassMATE : #1 Class – Hi..!

  1. Aku komen ya kak 😀
    ahh,, akhirnya di post juga, lama banget aku nunggu nya.

    kasian banget chanyeol oppa masuk kelasnya itu lohh 😀
    mmm… aku kira masih panjang setelah kyung soo dapet notes pink itu, ternyata udah bersambung aja.
    cepet-cepet di post lagi ya kak lanjutannya

  2. ah aku belom ngicup tempat ini udah keduluan kaaan huhuhuhuhuhu
    terus ini kenapa si sujeong miris bet yorobun kan aku jadi ga tega buat benci dia (?)
    dan manseee!!!! hahahaa, kenapa kamu nyempil disini nak. mana minta surat dari eunha lagi kaaaan. besok nuna kasih dilokermu deh yaaaaaa/ga
    udah ah ka gatau, ini masih unyu dengan jongdae-chanyeol-jieun-baekhyunnya. dan itu buat mas chenku pukpuk yaaaa belum waktunya kau bersama dengan mba hyemi. hahahaha
    udah ah kak aku makin ngelantur jadinya, mau baca yang satunya dulu. bubay~
    eh tapi ini udah apdet berarti yang love letter udah mau tamat dong? yaaaaah~

    • Keduluan kamu tifa mau cup tempat pertama,
      /pukpuk/

      yes! kan, berhasil bikin kamu jadi kasian sama Sujeong, ahahah
      Ah, jadi kangen masa – masa perjuangan Baek pedekatein Jieun jadinya,
      hahaha

      Love Letter? Letter from nowhere kah maksudmu nak?
      hahah,
      udah chapter 7 kan ya? masih nyisa 3 chapter lagi, okay… XD

  3. Yaaa akhirnya di post jugaa >.<
    Ciee ga sengaja berangkat bareng, Sujeong seneng deh pasti :3
    ide nya Ara berhasil gak ya? Penasarann
    oiya kak update ff ini tiap 1 minggu kan ya?
    Ditunggu chap selanjutnya, fighting! 😉

  4. hai hai lagii kak;)

    tjieee tjieee ceritanya pake notes notes an kek pilsuk-jason nih yeee xD
    Fightingg ryuuu kau pasti bisa mendapatkan si mata besar ituu

    jeilah sijongdae sian bat dah ah baru ge mulai ama hyemi udah nyerah aje
    semangat juga chenchenn;)
    jadi di ff ini ada dua tokoh yang mengejar cinta gitu’-‘

    eh tapi enggak sih main castnya kan tetep Ryu-Kyung^^9
    mungkin jongdae dkk hanya pemanis sajah ye nggak ye kan/sotil nih/ wkwk

    ditunggu chap selanjutnya kakk
    keep writing and fighting^^9

    • Udah baca epilog ALS kan? nah disana kan ada singgung Jongdae – Hyemi,
      jadi buat cerita barengin aja,
      soalnya nanti Hyemi Jongdae aku bikin cerita berbeda,

      thankss yaaa ^

  5. yeah, akhirnya di post juga
    miris amat hidupnya Sujeong.. dan itu moment Jongdae – Hyemi itu kayaknya wow 😀
    Apaan tuh si Manse.. haha 😀
    surat menyurat.. jadi keinget ama Dream High lagi.. pengen nonton lagi jadinya
    lanjut cepet ya kak.. keep writing 😀

  6. lanjut!!
    2 chap per hari????
    hehehe..
    surat-menyuratnya,, nggak sabar liat gimana nnti kyungsoo nya setelah liat tuh surat. ^^

  7. KAMU TIDAK ADIL KAKKKK ><

    Duuh aku belom baca antara si jieun ama byunbaek sampe abis :'v
    Tapi aku uda bisa nebak apa aja yang terjadi sama mereka/? :v

    Duh kak aku suka banget ini hahhaahahah~~~~
    Bahasamu itu loh kak, aku sampe senyum2 gaje sepanjang cerita dari awal sampe mengamuk gila gegara to be continued/?-__-
    Pliss kak mantera apa yang kamu pake heh heh? XD
    Duuh top!!!!
    Tuh kan aku speechless lagi gegara ini keren banget :3
    Aaaah udaa ah pokoknya ditunggu next chapt nya kak, kalo bisa sih jan lama hueheheh XD
    Kamu uda aja bikin fic chapter kak, aku masi gelindingan tanpa ide mau bikin fic chapter gimana XD /apaan sih chaa ini melenceng tau ga-_-/

    Okeh kak, aku mencintaimu beserta fic mu yang awww itu/?♥♥♥♥♥

  8. ejieeeeee…
    Sujeong ( gk sengaja ) berangkat bareng Kyung.. ohoks..
    seneng tuuhh..:3
    chap awal yg nyenengin deehh..uhuhuh..

    eh..
    emang yaaa ngasih surat di loker itu sebenernya sweet.. ya tapi klo kita praktekin bneran di dunia nyata kita radaa gimaannaaa gitu..:3
    brarti itu cuma ada di dunia drama aja.. hoho..

    yah udahlah yah komenannya..
    lanjuuttt kaaaakkkk…
    ditunggu next chap..
    FIGHTING..

    PS : aku telat masa bacanya..u,u

  9. aduhhh baru sempet baca ni maaf ya 😦
    btw ini ff bikin aku kepo banget mereka berdua kayak nya sweet bgt aaaaa
    lanjutannya jangan lama lama dong thor sumpah aku dah kepo tingkat dewa:))))
    FIGHTING!!!:)

  10. Annyeong eon’-‘)/
    gua minta maap bikos sebelumnya baca ALS tapi kaga komen *plakk *ampuni aku

    Hore’-‘)/ akhirnya setelah sekian lama gua nunggu nih ep ep muncul juga :’v *elap ingus

  11. Ihhhhhh, aku suka banget Ika..ini fanfic masuk dalam waiting list aku nih. Pokoknya aku suka..kasian banget Sujeong ternyata nasibnya tidak seperti siswi SMA pada umumnya, baru chap pertama konfliknya udah kerasa. I count on you kyungsoo, selamatkan sujeong sebelum dia semakin terpuruk. Ah, suka couple ini..:*
    aku juga suka Lovelyz ka, dan aku lg nyoba ngebiasin Yoo Ji Ae..hehe.
    Ditunggu chapter 2 nya ya..semangat!!

    • Assaaa…..
      thanks bangett ih masa fanfic aku masuk waiting list kamu Ma ^^
      Sujeong bakal banyak warna dalam hidupnya, tunggu aja, aku bahkan udah susun ending yang manis buat mereka berdua,
      tunggu teruss yaa

      wah suka Jiae ya?
      aku lebih ke Sujeong sama Mijoo ^^

  12. “Sama halnya seperti sinar matahari yang menyinari bumi, teruslah tersenyum
    untuk menyinari hariku. Semoga harimu menyenangkan Do Kyungsoo.”
    Sederhana tapi kok ya maniiisss bangets kek aku :v
    waaa kak apreel aku baru sempet baca hehe lanjutnya seminggu sekali kan seperti letter from newhere #ngarep!
    Next chap secepatnya ya eonninim~

  13. Akhirnya…
    Ini yang ditunggu tunggu…
    Well,aku ga tau sama sekali tentang Sujeong ini..
    Awal yg cukup manis,dan latar belakang sujeong yg ga aku sangka..Keren!

    Btw,abang chanyeol ga usah cari” lagi..Sama aku aja sinii *iihihi**smirk*
    *kicked*

    sii ya et neks cap,apreel.
    XOXO..
    😉

  14. Huaa suka sekalii… dari awal prolog aku tungguin dan aku barI tau uda publish aja part1 nyaa.. ahh sukaaa
    Jadi kyungsoo harus tau dong kalo sujeongnya suka hihi, banyakin momen mereka dong kak yang ini masih kedikitan haha. Ditunggu ya kakanyaaa. Semangaaattt

  15. ryu sujeong ganbatte nee~! semoga berhasil
    berharap banget buat pasangan yang satu ini, menarik banget, bikin greget :3
    bakal selalu nunggu kelanjutannya 😀

  16. Banyak flashback masa ALS kangen huhu
    Baekji masih betah bgt lovey dovey nya haha duh kalian berdua bikin iri aku aja /lirik sehun/ si chan kasian kelasnya sendiri pula 😀 chen juga belum apa” udah ditolak aja haha mereka ber2 miris yah 😀
    Next kak 🙂

  17. kak ika aku nunggu next chapter ini lho udah penasaran bgt gimana lanjutanyaa..
    ayok ka semangat nulisnyaa.. go go go!

  18. setelah ngubek ngubek/? blog ini,dan ketemu sama ff ini,yaampun kak aku langsung jatuh cinta>…<Btw lanjutin dong kak sepertinya ff ini sudah lama terbengkalai:((

  19. 😍😍😍😍 a lot of love for you too author nim…hehehehe
    Sukaaa…
    Penuturan nya enak banget dibaca…
    Sama kaya als…ga bosen bacanya..
    Tp tau2 udah tbc lagi…
    Udah gt baca ini bikin senyum2 sendiri..kaya aq sendiri yg ngalamin…
    Hahahahah..love it…
    Dr kmren2 udah tau lovelyz tp blm smpet liat profil nya…
    Jd penasaran sama ryu 😁
    Next dlu ya…
    Gomawoyo

  20. beres baca chapter 1 nya ga kerasa udah tiba2 udah ada tbc aja lagi asik baca. fix banget suka sama ff ini walaupun aku ga begitu ngikutin lovelyz tapi aku suka ryu disini dia cute di cover nya juga lucu imut gimana gitu. dan ceritanya juga bagus bahasa nya gampang banget di cerna dan yang penting feel nya itu dapet banget bikin senyum2 sendiri berasa aku jadi ryu dan dio ya ampun aku makin suka gara gara baca ff ini gatau kenapa tapi jadi makin suka hehe nice ff^^

  21. Wusss gilak kak kece abis, akhirnya setelah sekian lama nyari ff bgs akhirnya ketemu juga. Sumpah aku mati kutu sebulan liburan ngga ada ff yang bgs buat dibaca, ff nya kakak tu kayak pelangi desela badai tau ngga? Paan coba😂 btw semangat nulisnya ya kak!!

  22. crtanyaaa bner2 crta remaja SMA yang lagi kena syndrom cinta,,, hahaha,,, jalan ceritanyaa menarik,,, genrenya jugaa ada komedinya yang mnrut q lucu, roman, tersentuh ama crtanya, apalagi crtanyaa yang easy jadi enak dibaca,,, tw,,, ini kisah klanjutan dr FF ALS yaa,,, skg crtnya lnjut ke D.O yaa,,, hehe… dtnggu klnjutann crtanya yaa : )

  23. Aku belom baca yang ALS kak, ahh sudahlah aku nggak kuat baca yang castnya baekhyun TT TT
    Tapi ini feelnya kerasa banget, tipe2 anak SMA yang lagi jatuh cinta. Brarti baekhyun udah tamat di ALS kmaren, trus ini Kyungsoo lagi otw. Nanti ada yang Chanyeol sama Jongdae juga dong kak? XD

  24. Itu notes yang ngasih sujeong kan? Ya kan? Bener kan?! Astaga knp tbc di situ???(tp tu notes sweet bgt><)

    kasihan bang d.o ma bang baek digebu2(?) ma Yuan saem 😦 yg sabar ya bang…

    Chenchen juga yg sabar ya… Baru mau mulai udah di tolak aja tuh #poorchen

    Gak tau mau komen pa lg. Pokoknya jjang! Semangat terus authornim! HIMNAE!

  25. haha, aduh mas Chanyeol-ku kelakuannya, ckck. Belajar yang bener dong, beb. Untung ga masuk kelas 2-7 kamu-.- /apasih ini xD
    Betewe, Sujeong gigih juga ya buat ngedeketin abang Kyungsoo. hihi. Semangat Sujeong! ^^
    oke deh, aku mau lanjut baca episode 2 nya. baybay!

  26. Hoho memang sulit ya menyatakan perasaan itu, perlahan tapi pasti rasa itu mungkin akan segera mendekat pada Kyungsoo
    Soenjung fighting

  27. Keren. Lucu2 gmn gitu. Aku prnh baca teasernya tp blm sempet komen. Jd komen disini ya :d ini agak flashback anak2 ALS ya? Aku prnh setengah baca ALS KKK>< intinya cerita unni patut di ancungin jempol

Leave a reply to sishi kawaii Cancel reply