Letter From Nowhere : #5 Letter – Cerita para Lelaki

nowhere

Fanfic / Chaptered/ Friendship – Family – School Life / General / Kai – Sehun – Chanyeol – Soojung – Seulgi – Wendy

“Dear My Friend….”

Thanks to Sifixo@Poster Channel for wonderful poster

Recomended Backsong : SHinee – Color Of Seaseon

Prev. Chapter : 1 . 2 . 3 . 4 .

.

.

New Chapter UP!!! Seulgi udah muncul nih disini ^^, dengan beberapa clue semoga udah pada kebayang ada apa dengan mereka.

.

.

Cerita para Lelaki

Siang itu Jongin datang ke tempatnya kerja paruh waktu lebih awal. Pasalnya, kuliah yang dijadwalkan hari ini diundur karena dosen bersangkutan ada rapat keluar kota. Tidak ada alasan lain untuk berdiam diri dikampus apalagi tidur dirumah, akhirnya Jongin memutuskan masuk kerja lebih awal.

“Siang Hyeong…” sapa Jongin saat dia sampai di pantry dan bersiap menyimpan barang pribadi diloker miliknya.

“Jam berapa ini?” tanya Taemin yang sedang sibuk dengan satu karung selada segar sambil melirik jam yang menempel didinding. “Kau tidak kuliah? jangan bilang kau bolos lagi?”

Jongin menutup pintu lokernya kemudian memasangkan apron kerja miliknya dengan cepat. “Jadwal diundur, dosen sedang pergi keluar kota,” jawab Jongin yang kini sedang fokus membaca papan dipantry berisi daftar pekerjaan yang harus mereka lakukan hari ini. “Jadi aku memutuskan datang lebih awal, berarti uang sakuku bertambah bukan?” cengir Jongin sambil menghampiri Taemin dan mengambil box – box mentega yang harus Jongin pindahkan ke tiap wadah sesuai kebutuhan koki.

“Hahaha… itu bisa kau bicarakan dengan bosmu,” ucap Taemin.

“Tentu,” jawab Jongin.

Mereka kembali terdiam, terlalu sibuk dengan bahan – bahan dapur yang tengah mereka rapihkan. Lebih cepat lebih baik, sehingga mereka bisa bersantai dengan segelas kopi buatan Minseok sambil bergurau di pantry. Itu Jika kerjaan mereka selesai.

Sarung tangan plastik kerja Jongin sudah belepotan margarin, ketika dia merasakan ponsel disaku celananya bergetar. Sekali, dua kali, tiga kali, sudah pasti itu telfon bukan pesan singkat. Dengan segera Jongin melepas sarung tangan lengket itu kemudian mengambil ponselnya.

Disana berkelip nama sahabatnya, Jung Soojung.

“Ya, kenapa?” tanya Jongin, saat satu sapaan ‘Jongin’ terdengar disebrang sana.

Jongin hanya tersenyum, kemudian mengangguk, kemudian bergumam ‘ya’, ketika Soojung sedang bercerita diujung sana. Dia meminta maaf karena tidak bisa menemani Jongin tadi malam, padahal Soojung berjanji jika hujan terus mengguyur sepanjang malam, dia akan menemani Jongin. Tapi kenyataannya Soojung pun tertahan dirumah sakit karena hujan, jadi yang bisa Soojung lakukan hanya memintaa maaf sekarang pada Jongin via telfon.

“Tidak masalah, lagi pula sesuai usulmu, semalam aku tertidur pulas.” Jawab Jongin. “Jadi bagaimana kabar ibumu? lain waktu akan aku tepati janjiku tempo hari menemanimu di rumah sakit,”

Jongin mengangguk menimpali kalimat Soojung, tertawa kemudian kembali bergumam ‘ya’.

“Ya sudah, nanti ku telfon lagi, aku sedang sibuk, ehm.. bye” dan percakpan terputus ketika Soojung berkata ‘sampai ketemu nanti.‘ Jongin mengukir senyum diwajahnya kemudian kembali meletakan ponsel disaku celana jeansnya.

“Siapa yang sakit?” tanya Taemin yang dari tadi sudah memandangi Jongin dengan tatapan penasaran.

“Ibu Soojung,” jawab Jongin yang kembali memasangkan sarung tangan penuh menteganya.

“Soojung adik Chanyeol?” tanya Taemin lagi yang dijawab anggukan Jongin. “Kau sudah mulai bersosialisasi dengan mereka lagi?”

“Memang kapan aku menjauhkan diri dari mereka?” tanya Jongin balik yang hanya dijawab senyuman tipis Taemin. Ya, Taemin memang tahu segalanya. Tapi mungkin, tidak juga.

Jongin baru selesai memasangkan sarung kedua ditangan kirinya, ketika sosok Taeyeon -salah satu pekerja diresotan itu, memasuki pantry sambil meneriakan nama Kim Jongin.

“Ya.. Ya..! Kim Jongin mana Kim Jongin,” teriaknya dengan suara lantang.

“Berisik Noona, apa kau tidak lihat bocah itu,” ucap Taemin sambil menunjuk Jongin yang tidak jauh dari tempat Taeyeon muncul.

Taeyeon tertawa menimpali tindakan konyolnya yang membuat penghuni pantry kembali terdiam menatapnya, ya, Kim Taeyeon memang selalu aneh seperti ini. “Jongin, ada seorang perempuan yang mencarimu. Cepat temui sana,”

“Perempuan? siapa?” tanya Jongin yang sekarang bersiap kembali melepas sarung tangannya.

“Harusnya aku yang bertanya, siapa perempuan itu? tumben ada perempuan mencarimu,” timpal Taeyeon sambil mencomot beberapa lembar selada yang sudah Taemin rapihkan kemudian dia celupkan pada serbuk cabai.

aughh Noona, kau fikir aku ini tidak terkenal apa?” ucap Jongin sambil memicingkan matanya menatap Taeyeon, sedangkan Taeyeon hanya menjulurkan lidahnya sambil terus menikmati daun selada di meja pantry.

Noonaa!! makanlah yang belum aku rapihkan,” keluh Taemin menimpali kelakuan Taeyeon. Jongin hanya tersenyum saat dia meninggalkan pantry yang disana mulai terjadi cek-cok mulut antara Taeyeon dan Taemin.

Jongin memasuki ruangan pelanggan, disamping meja kasir dia berdiri kemudian mengedarkan pandangan mencari wajah yang familiar dimata Jongin. Seorang perempuan? Fikiran Jongin hanya terpaku pada Soojung. Tapi untuk apa Soojung kesini. Jongin masih terus mengedarkan pandangannya, saat dia mendapati sosok perempuan dengan rambut diikat tinggi tengah melambaikan tangan kearahnya sambil tersenyum.

“Kang Seulgi?” bisik Jongin ragu, kemudian perlahan menghampiri Seulgi yang duduk dekat pintu masuk.

“Ya…! Kim Jongin..! lama tidak bertemu, apa kabarmu?” tanya Seulgi saat Jongin sudah berada didekatnya.

“Seulgi?” tanya Jongin lagi.

Seulgi mengerutkan keningnya kemudian memandang Jongin dalam. “Kau tidak melupakanku kan?”

Jongin tertawa, dia mendekat kemudian memeluk sahabat cerewet dan sok tahunya ini. “Ya, bagaimana aku bisa melupakan gadis cerewet sepertimu,”

“Terus kenapa ekspresimu seperti itu?”

“Aku hanya kaget, apa yang kau lakukan disini? kenapa tidak menelfon kemudian bertemu dirumahku saja,” ucap Jongin.

Seulgi terlihat berfikir, kemudian dia menepuk keningnya. “Hahahahha…. tidak terfikirkan olehku,” sontak jawaban Seulgi membuat mereka berdua kembali tertawa.

Seulgi masih tidak berubah –ucap Jongin dibenaknya.

Tiga tahun berlalu sejak mereka lulus SMA dan Jongin fikir mereka masih sama. Soojung yang jutek, kuat dan tidak gampang menangis -untuk masalah kecil, Chanyeol yang percaya dirinya begitu tinggi juga bakat musiknya, kemudian Seulgi yang cerewet, sok tahu dan bertindak spontan. Jongin tersenyum, mereka masih sama lalu apa Jongin juga masih sama? lalu apa Sehun juga masih sama?

“Apa makanan enak disini?” tanya Seulgi yang sibuk membalik – balik papan menu.

Jongin tersenyum kemudian mengambil papan menu dari tangan Seulgi menunjuk menu yang terdapat pada halaman depan dengan gambar paling besar. “Pecinta manis, kau akan jatuh cinta pada menu ini,” ucap Jongin sambil kemudian memanggil salah satu temannya dan memesankan menu itu untuk Seulgi.

“Woah, kau masih ingat aku penggila makanan manis?” tanya Seulgi sambil menopang dagunya menatap Jongin.

Jongin mengangguk, “Bukankah dari dulu aku adalah orang yang tahu segalanya tentang kalian semua?”

Seulgi menggeleng pelan. “Anni, aku adalah orang yang tahu tentang kalian semua,” satu jawaban Seulgi yang singkat tapi seakan membius Jongin untuk menanyakan maksud kalimat sahabatnya ini. Belum sempat Jongin mengutarakan rasa pensaranannya, Seulgi terlebih dulu bersuara. “Apa kau tidak penasaran kenapa tiba – tiba aku menemuimu?”

Jongin mengerjapkan matanya beberapa kali. “Ah, benar. Ada apa? setelah sekian lama kau menghilang dari kehidupanku,” jawab Jongin sambil tertawa kecil.

Seulgi mendelik tidak terima dengan kalimat Jongin barusan. “Menghilang? aku? bukannya kau yang selalu beralasan setiap aku meminta bertemu?” satu kalimat Seulgi yang mengubah tawa Jongin menjadi senyuman. “Baiklah, lupakan tentang siapa yang menghilang dan siapa yang bersembunyi diantara kita. Ada hal lain yang ingin aku bicarakan,” lanjut Seulgi.

Pesanan Seulgi datang. Mereka berdua kompak mengucapkan terimakasih sebelum melanjutkan perbincangan yang sepertinya akan serius ini. “Tentang apa?” tanya Jongin.

“Apa kau ada bertemu sehun akhir – akhir ini? atau Sehun menemuimu?” tanya Seulgi yang sontak membuat Jongin mengerutkan keningnya.

Apa Seulgi tahu Sehun datang kerumahnya kemarin? ­-fikir Jongin.

“Tidak ada,” jawab Jongin sambil menggeleng. “Jadi kedatanganmu untuk membahas tentang Sehun?” tanya Jongin yang dijawab anggukan Seulgi.

“Jika Wendy dulu memilikimu sebagai pasangan curhat, kemudian Soojung dengan Chanyeol Oppa, maka Kang Seulgi adalah diary berjalan bagi Oh Sehun,” Seulgi nampak memulai perbincangan. “Meskipun sebetulnya aku adalah diary untuk kalian semua. Termasuk kau dan-“

“Jadi ada apa dengan Sehun?” ucap Jongin memutus kalimat Seulgi. Seulgi mendengus sebal kemudian memandang Jongin.

“Berhenti membenci dirimu sendiri Kim Jongin, sud-“

“Seulgi,” ucap Jongin dengan suara memelas.

“Baiklah – baiklah, aku bahas tentang Sehun sekarang, kita buat pertemuan lagi untuk membahas luka lamamu yang belum sembuh itu,” ucap Seulgi setuju.

“Kau masih ingat tentang fakta Sehun mencintai Wendy?” tanya Seulgi yang dijawab anggukan Jongin. Ya, mereka semua tahu. Secara diam – diam Sehun selalu berbisik pada mereka ‘lulus SMA nanti, aku akan mengutarakan perasaan ini pada Wendy.‘ Jadi mereka berlima tahu tentang perasaan Sehun pada Wendy, kecuali Wendy tentunya.

“Itu sebabnya dia membenciku,” jawab Jongin.

Seulgi segera menggeleng sambil menggerakan tangannya tanda tidak setuju. “Biacarakan masalah itu lain waktu oke, kita kembali pada pembicaraan utama,” ucap Seulgi yang disetujui Jongin.

“Setelah kepergian Wendy, Sehun berusaha melupakannya. Baik itu perasaannya pada Wendy juga perasaan bencinya padamu, meski semuanya pasti butuh waktu. Dan minggu kemarin, Sehun bercerita padaku dengan wajah lusuh bahwa dia bermimpi tentang Wendy.”

“Tentang Wendy? tentang apa?”

“Aku masih ingat waktu itu, pagi yang diiringi hujan Sehun menelfonku dengan suara bergetar. Karena aku dan dia sama – sama jam kuliah siang, saat itu juga aku pergi mendatangi apartement sewaannya. kau tahu sedang apa sehun saat aku datang?” tanya Seulgi yang dijawab gelengan Jongin.

“Dia tengah terduduk dengan semua benda kenangan kita masa SMA, dia bahkan mengeluarkan seragam SMA miliknya. Wajahnya begitu hancur. Kau tahu Jongin, Sehun selalu membantuku disaat aku kelimpungan dengan kelakuan ayahku dia seperti kakakku. Jadi melihatnya hancur seperti itu, aku merasa sakit,”

Jongin menunduk saat mendengar cerita Seulgi. Bukan tentang Sehun yang terpuruk tapi tentang Seulgi yang masih harus berurusan dengan ayahnya yang pemabuk. Jongin bahkan tidak ada ketika dia kesusahan. “Maafkan aku Seulgi,” ucap Jongin.

Seulgi menghentikan ceritanya, “Untuk?”

“Kau dan Ayahmu, aku bahkan tidak bisa membantumu,”

Seulgi kembali menggelengkan kepalanya pelan kemudian tersenyum. “Sebenarnya aku ingin bilang ‘Kemana Jongin – Sehun yang selalu menolongku’, tapi aku tidak bisa egois dengan posisimu, jadi aku maafkan.”

Seulgi melanjutkan ceritanya tentang Sehun dan mimpinya tentang Wendy. Seulgi menceritakan bahwa dalam mimpinya Wendy menatap Sehun dengan pandangan penuh amarah, Sehun bahkan bisa melihat ada air mata dipipi Wendy. Tapi setiap Sehun mendekat, Wendy mengambil langkah mundur. Sehun terus memanggil namanya, tapi Wendy hanya diam dan terus melangkah mundur menjauhi Sehun.

“Kemudian Wendy mengucapkan satu kalimat yang membuat Sehun ketakutan,” ucap Seulgi.

“Apa?”

“Aku membenci kalian berdua yang berubah menjadi seperti ini dengan menggunakan alasan kepergianku,” ucap Seulgi. “Dan Sehun yakin, aku juga yakin itu merujuk padamu dan Sehun.”

“Ayolah Jongin, ini sudah tiga tahun. Sahabat mana yang tidak akan marah melihat sahabatnya yang lain bermusuhan karena dia, terlebih lagi kalian tahu seperti apa sifat Wendy. Dia sangat menyayangi kita,”

Mereka berdua terdiam. Jongin menyelami setiap kalimat yang diucapkan Seulgi. Terutama kalimat Wendy dari mimpi Sehun. Apa harus terjadi lagi? Jongin menyakiti sahabatnya yang satu itu.

“Aku memberi saran pada Sehun agar bertemu denganmu, sehari, dua hari, tiga hari, setiap aku tanya dia selalu menjawab ‘Belum’. Aku fikir tidak akan selesai jika aku hanya memberi tahu Sehun, maka dari itu aku menemuimu, Jongin.”

Jongin mengangkat pandangannya kemudian menatap Seulgi. “Kemarin aku melihat Sehun mendatangi rumahku, tapi dia langsung pergi tanpa menungguku,” akhirnya Jongin memberitahukan Seulgi tentang kejadian kemarin.

“Karena dia tahu ada Soojung dirumahmu,” jawab Seulgi. “Kau tidak lupakan dengan Sehun yang mengira Wendy menyukaimu sedangkan kau menyukai Soojung?”

Satu kalimat yang kembali membungkam Jongin.

.

——————————————–

.

Weekend -Sabtu dan Minggu adalah hari yang ditunggu untuk semua murid Seungri. Setelah menghabiskan 5hari dan 60Jam dengan kegiatan sekolah ataupun asrama, mereka mendapatkan dua hari untuk beristiharat. Bebas kegiatan sekolah juga asrama. Sebagian besar mereka akan kembali kerumah orang tua dan kembali pada Minggu sore. Termasuk koloni 6 bersahabat ini.

Tapi tidak untuk minggu ini. Mereka ber-6 sudah berencana tidak akan pulang dan akan berlibur ketempat yang belum pernah mereka kunjungi. Usulan ini tentu saja mereka setujui tanpa harus memikirkannya terlebih dahulu. Liburan setelah 60jam otak mereka rodi adalah piliahan yang tepat.

Dengan usulan Wendy, Sabtu mereka akan menghabiskan waktu di everland. Kemudian malamnya mereka akan menginap diGwangju daerah pedesaan dimana disana terdapat danau yang selalu berganti warna setiap musimnya. Dimana mereka menginap? Untuk kali ini Wendy menggunakan status tuan putrinya dengan mengijinkan lima sahabatnya bertamu di villa milik orang tuanya.

“Bisakah aku menggunakan status tuan putriku sekarang?” tanya Wendy ketika mereka sedang berkumpul dikantin barat dan menikmati tiga mangkuk tteokboki.

“Status tuan putri?” ucap Seulgi dengan mata masih fokus pada makanan didepanya.

Wendy mengangguk antusias. “Akhir minggu ini bagaimana kalo kita tidak pulang kerumah, tapi kita pergi piknik?” tanya Wendy yang sontak menghentikan aktivitas ke-5 temannya menyantap tteokboki.

“Sabtu kita bermain di Everland, aku memiliki kartu ini,” ucap Wendy sambil menunjukan kartu berwarna silver dengan gambar bianglala raksasa milik everland yang terkenal. “Kartu bypass unlimited. Ini milik kakak perempuanku, tapi dia terlalu sibuk untuk pergi bermain. Jadi bagaimana kalau kita gunakan?”

“Lalu malamnya kita menginap di Gwangju. Kalian tahu Danau Pelangi kan? Kita bermain disana hari minggunya. Tentang tempat menginap,” Wendy nampak menghentikan kalimatnya kemudian memandangi sahabatnya dengan mata ragu. “Jika kalian tidak keberatan kita bisa menginap di vila milik orang tuaku disana, Bagaimana?”

Mereka terdiam. Nampak menimbang semua tawaran Wendy. Begitupula Wendy, dia ikut terdiam, takut teman – temannya tersinggung dengan usulannya tadi. Meskipun Wendy sama sekali tidak bermaksud untuk pamer.

it’s mean we got free holiday?” tanya Soojung yang dijawab anggukan Wendy. “Oke, aku setuju..” ucap Soojung yang sontak membuat Wendy tersenyum.

“Kalian?” tanya Wendy lagi.

“Karena Soojung ikut, aku juga harus ikut untuk menjaga bocah hyperactive itu,” jawab Chanyeol kemudian.

“Aku ikut,” ucap Seulgi dari sudut.

“Kalian berdua?” tanya Wendy menatap bergantian kearah Sehun dan Jongin.

“Kau sudah meminta ijin pada orang tuamu?” tanya Jongin yang dijawab anggukan semangat dari Wendy. “Kursusmu di hari Sabtu?” tanya Jongin lagi.

Eonni sudah mengurusnya untuku,”

“Berapa biaya masuk Everland biasanya?” kali ini Sehun yang bertanya.

Wendy tidak lagi menjawab, dia melipat tangannya kesal kemudian menatap dua lelaki didepannya bergantian. “Ya, Aku jarang melakukan ini untuk kalian. Diawal aku juga pernah bilang aku bukan tipikal tuan putri yang sering mengumbar apa yang orang tuaku miliki. Ini pertama kalinya aku seperti ini,” ucap Wendy kesal.

Jongin dan Sehun saling lirik kemudian mereka tersenyum jahil dan menjatuhkan high five secara bergantian. “Lihat, dia juga bisa marah bukan? hahaha” ucap Sehun sambil melanjutkan menghabisi tteokboki keju didepannya.

“Oke kami ikut,” jawab Jongin kemudian sambil kembali ber-high five dengan Sehun.

“Kalian…..!”

.

.

Everland. Remaja mana yang tidak senang ketika berkunjung ketempat terkenal ini. Kawasan taman bermain paling luas dengan wahana paling modern di Korea Selatan. Tentu saja kunjungan gratis ini membuat Wendy dan kawan – kawan sangat bahagia. Masuk Everland gratis! Meski mereka juga penasaran dari mana Wendy mendapatkan kartu bypass itu.

Soojung dan Seulgi yang memang golongan perempuan energic dengan berani menaiki wahana – wahana yang cukup menyeramkan. Chanyeol, sebagai kakak dan tertua diantara mereka ber-6 otomatis ikut naik setiap kali mereka memutuskan wahana. Terkadang Sehun juga ikut untuk wahana yang menurut dia cukup menantang dan Chanyeol enggan untuk menemani para gadis.

Hanya Soojung dan Seulgi. Wendy hanya ikut kemana temannya berjalan kemudian menunggu didekat wahana sampai mereka selesai. Sedangkan Jongin dan Sehun selalu memilih wahana yang jaraknya tidak jauh dari wahana para gadis penantang maut itu.

Ketika Soojung, Seulgi, Chanyeol dan Sehun memutuskan menaiki bola halilintar, sebuah wahana dimana tempat duduk berupa bola akan meluncur dari ketinggian yang lebih menantang dari rollercoaster, Wendy kembali terduduk ditempat tunggu tanpa berniat sedikitpun untuk ikut mengantri.

“Kau tidak naik?” tanya Jongin sambil merapihkan rambutnya yang berantakan sambil ikut duduk disamping Wendy.

“Tidak. Kau sendiri?”

Jongin menggeleng. “Perutku mual menaiki wahana seperti itu,” sontak pernyataan ini membuat Wendy tertawa puas.

“Wendy,”

“Ehm,”

“Dari tadi aku perhatikan kau tidak menaiki wahana satupun,” tanya Jongin.

“Ehm…. aku sudah pernah menyobanya,”

“Yakin? atau kau takut?” selidik Jongin yang akhirnya membawa pada pengakuan seorang Wendy.

Hahahah baiklah, aku memang bukan tipe perempuan penantang maut seperti Soojung dan Seulgi. Semua wahana kesukaan mereka akan membuat jantungku berhenti seketika, hahaha

“Sesuai tebakanku. Aku juga heran dengan selera mereka dan khawatir dengan kondisi Chaneol Hyeong,

Bola halilintar yang ditumpangi 4 sahabat mereka meluncur. Jongin juga Wendy mendongak menatap benda itu meluncur lengkap dengan teriakan penumpangnya.

“Ada suara bass, berteriak! itu pasti Chanyeol Oppa..” ucap Wendy mengundang tawa Jongin.

“Ayo kita berkeliling, kita cari wahana yang pantas untuk tuan putri. Seperti istana boneka, merry go round, dan-“

“Hentikan meledek tuan putri, ” ucap Wendy menimpali lelucon Jongin.

.

.

Seperti rencana Wendy, setelah seharian mereka puas dengan wahana di Everland, menjelang sore dengan mobil pinjaman Wendy, mereka bertolak kearah barat menuju pedesaan Gwangju. Setelah perjalanan sekitar 1jam lebih dan arahan dari Wendy, mereka sampai didepan vila keluarga Son.

Seulgi dan Soojung dengan panduan Wendy segera menghambur kedalam Vila, sedangkan para lelaki membawa barang mereka yang memang tidak terlalu banyak. Sampai didalam lelaki memutuskan mandi terlebih dahulu dan membiarkan perempuan berkutat didapur memasak untuk makan malam yang bahannya mereka beli ketika diperjalanan.

Jam yang berdiri kokoh diruangan berdentang ketika jarum pendeknya menunjukan pukul 9 malam. Mereka telah mengganti pakaiannya, menghabiskan makan malam dan sedang bersantai menikmati hawa pedesaan.

“Kau sering kesini?” tanya Sehun pada Wendy yang duduk disebelahnya.

Wendy mengangguk. “Dulu kami sering kesini, aku dulu juga tinggal disini,” Jawab Wendy dengan mata berbinar.

“Sungguh?”

“Ehm, tapi kemudian pindah ke Seoul, dan tempat ini hanya kami kunjungi beberapa kali saja dalam setahun,”

“Wah, sayang sekali. Bagaimana kalau kita sering berlibur kesini, agar rumahmu ini juga terasa hidup,” usul Sehun yang kemudian mendapat acungan jempol setuju dari Wendy.

Sehun dan Wendy masih duduk saling bersampingan menikmati langit malam, sedangkan sahabatnya yang lain sedang asik bermain kartu dekat perapian. Terdengar suara pekikan Soojung saat dia menerima jitakan telak dari Jongin ketika dia kalah bermain. Mendengar keramaian itu Wendy mengalihkan pandangannya dan tertawa melihat Soojung dan Jongin yang tengah beradu mulut.

“Soojung dan Jongin selalu seperti itu,” ucap Wendy sambil tertawa melihat tingkah sahabatnya.

Sehun ikut mengalihkan pandangannya. “Maksudmu seperti itu?”

“Mereka terlihat manis bersama,” ucap Wendy.

Sehun melihat Wendy menatap Jongin dan Soojung yang kembali sedang beradu mulut. Sehun tidak ingin mengakui, tapi dia curiga apa tebakannya betul tentang Wendy yang menaruh perasaan pada Jongin. Bukan tanpa alasan, tapi selama ini apapun yang dilakukan Wendy, Jongin adalah orang pertama yang tahu. Apapun yang Wendy inginkan, Jongin pasti orang pertama yang dia minta persetujuan. Mungkinkah?

“Wendy,” ucap Sehun gamang.

“Ehm,”

“Kau.. menyukai Jongin?” terlontar. Kalimat yang seharusnya Sehun diamkan.

Wendy mengalihkan pandangannya dan menatap Sehun tepat pada matanya. Mereka terdiam untuk bebapa saat, sampai akhirnya Wendy tertawa kecil, “kau ada – ada saja Oh Sehun,”

Satu tawa dan kalimat yang Sehun belum mengerti artinya.

.

—————————-

.

Perbincangan tadi siang berakhir dengan Seulgi meyakinkan Jongin untuk segera menyelesaikan masalahnya dengan Sehun. Ini sudah sangat lama dan Seulgi yakin, mereka berdua hanyalah salah paham.

Jongin setuju dengan usulan Seulgi. Setelah restoran tutup, dengan segera Jongin berlari menuju statsiun kereta bawah tanah yang akan membawanya ke apartemen sewaan Sehun. Jongin juga tidak tahu alamatnya, tapi beruntung Seulgi tadi siang memberinya secarik kertas yang tertera alamat Sehun secara rinci.

Perjalan menghabiskan kurang lebih 25menit. Jongin berdiri didepan gedung apartement sederhana kawasan Seoul. Setelah menunjukan kartu tanda pengenal pada satpam yang berjaga dilantai bawah, Jongin beranjak menuju lift yang akan memawanya pada lantai 5, dimana kamar Sehun berada.

Tabung itu tengah membawa Jongin menuju lantai 5, ketika hatinya berkecamuk tentang apa yang akan dia katakan pada Sehun nanti. Apa akan terjadi perkelahian? atau bahkan Sehun akan mengusirnya. Jongin pun tidak tahu apa yang akan dia lakukan saat bertemu Sehun nanti. Belum sempat fikirannya menjawab, lift berhenti ketika bar merah menuliskan angka 5. Dengan segera Jongin keluar dan mencari kamar 503 milik Sehun.

503. Tepat berada tiga pintu sebelah kiri lift. Jongin sudah berdiri didepan pintu itu. Seharusnya dia menekan tombol interkom tapi dia masih bingung apa yang harus dia lakukan, apa yang harus dia katakan. Apa harus Jongin mengatakan lagi ‘Maaf’ pada Sehun?

Ditengah kegamangannya, Jongin dikejutkan dengan ponselnya yang bergetar. Dengan segera Jongin meraih ponselnya dan mendapatkan nama Soojung berkelip disana.

“Ha-” belum selesai Jongin dengan sapaannya, dia dikejutkan dengan suara Soojung yang menangis disebrang sana. Ini tidak beres, fikir Jongin.

“Oke, aku mengerti. Aku akan segera kesana, tenang Soojung,”

Panggilan terputus. Jongin merasakan tangannya bergetar, masih berdiri didepan pintu apartment Sehun, Jongin dengan segera menekan tombol interkom berkali – kali dengan tidak sabar.

“Siapa?” ucap Sehun dari dalam.

“Sehun ini Jongin, cepat buka. Cepat..” ucap Jongin tanpa fikir panjang.

Jongin menghitung mundur dari jawaban interkom Sehun sampai dia membuka pintu. Fikirannya kembali melayang, apa mungkin Sehun tidak akan membukakan pintu untuknya? Jongin mulai ragu, kembali memaksa sehun atau langsung pergi dan mengurus Sehun lain waktu.

Fikiran Jongin masih berkecamuk dengan apa yang harus dia lakukan, ketika pintu itu terbuka dan Sehun dengan wajah datar menatapnya.

“Ada.. apa?” ucap Sehun terbata.

Seperti mendapatkan secercah harapan, Jongin menghembuskan nafas lega kemudian tersenyum simpul kearah Sehun. “Lama tak bertemu,” ucap Jongin. “Ada banyak yang ingin aku bicarakan, tapi sekarang ikutlah denganku kerumah sakit. Ada orang lain yang membutuhkan dukungan kita,” lanjut Jongin.

.

.

Hai Jongin,

 

Kau tahu kan, aku terlahir sebagai anak bungsu dari dua bersaudara? dan kakakku perempuan. Maka dari itu, ketika SMA dan mendapat tiga lelaki yang selalu melindungiku aku seperti mendapatkan keluarga baru.

Chanyeol Oppa yang selalu menengahi kita, Kau dan Sehun yang selalu kompak mendukungku.

Jongin, kau pernah bercerita kalau pertemuan pertamamu dengan Sehun tidak terlalu menyenangkan bukan? tapi pertemuan kalian itu membentuk pada hubungan yang sangat menyenangkan.

Kau tahu, aku senang ketika berada bersama kau dan Sehun.

Tetaplah seperti itu.

Untukku.

 

With Love,

W.Son

.

.

Bersambung

how bout this chapter? Leave your love guys ^^

XOXO

58 thoughts on “Letter From Nowhere : #5 Letter – Cerita para Lelaki

  1. Ehm aku first comment ya kak?
    Suka sm karakternya Seulgi yg cerewet :3
    Mudah-mudahan Sehun sm Jongin cepet baikan..
    Duh Soojung kenapa ya?
    Penasarann, ditunggu minggu depan ya kak 😀 Fighting!

  2. waktu baca pas jonginnya mau ketemu sehun rasanya dag dig dug .cukup rumit yaaa .masalahnya semacem salah paham gituuuu si sehunnya .tapi masih penasaran sama perasaannya jongin sebenernya… dia suka soojung atau wendy?

  3. waktu baca pas jonginnya mau ketemu sehun rasanya dag dig dug .cukup rumit yaaa .masalahnya semacem salah paham gituuuu si sehunnya .tapi masih penasaran sama perasaannya jongin sebenernya… dia suka soojung atau wendy? waktu udah selesai baca rasanya kayak kecewa gitu pril .pengennya lanjut terussss .penasaran sama lanjutannya :O

  4. Annyeonggg mian baru komen padahal udah sering baca postingan eonni… Aku suka Sama semua postingan eonni ga bisa diungkapin deh pokoknya hahah^^ penasaran kelanjutan shipper jongin soojung Dan bromance jongin sehun… Oiya aku 95L salam kenal eonni…

  5. Hai thor^^ seruuuu banget thor!
    jadi,Sehun sama Jongin itu semacam salah paham soal perasaan ke Wendy. Jongin suka sama Soojung atau Wendy? Kalo Sehun mah fix suka sama Wendy ya. Wah makin rumit nih. Oh iya, aku seneng thor kalo update tiap minggu. Kayak ada bahan bacaan gitu tiap abis sekolah wkwkwkwk. Ya udah, chapter selanjutnya aku tungguin thor^^ fighting!

  6. eonnii!!!! chapter ini aku suka bgt karena bnyak flashback dan sehunnya juga lumayan 😀
    dan ada sedikit pertanyaan eon penyebab sehun dan jongin itu musuhan krna apa?!! apa karna mereka saling menyalahkan satu sama lain penyebab kematian wendy?!! apa jangan jangan sehun ngebenci jongin karna dia tau wendy sukanya sma jongi?!! dan penasaran bgt apa penyebab kematian wendy eon!!!!!!!!!!
    and eonni ada satu permohonan please buat jongin dan soojung punya moment yg manis pas masa sma, mereka couple fav aku eon!! hehehehe…

    mian merepotkan
    mian kebanyakan tanda seru-terlalu bersemangat soalnya-
    keep writing eon!
    fighting eon!!!

  7. Haloo eonni! Aku setuju kalau jongin suka sama soojung! Penasaran sama kelanjutanya!! Btw, Kakak ada rencana nulis novel nggak? Fighting!

  8. AKU DATANG DI HARI SELASA YEAY BELOM SENEN LAGI HAHAHAHAHA

    kalo jongin ga punya alasan buat berdiam dikampus, aku malah ga punya alasan buat balik kos.huh/lah ko curhat

    “Ah, benar. Ada apa? setelah sekian lama kau menghilang dari kehidupanku,”
    SUMPAH KIM JONGIN DISINI MINTA DICEKEK YAAMPUN!!!! BANG YUNEEDAMIRROR!! sinih adek beliin huuu. untung sisulgi nih baek ya. coba aku yang disana udah jadi udang rebus kali tuh anak -__-
    TAPI SUMPAH ENAK BANGET PUNYA TEMEN SISON ITU YAK JALANJALAN KEEVERLAND GRATIS COY G-R-A-T-I-S. yorobun. aku juga mao mao, huhuhu meskipun entar jatohnya juga kayak siwendy gitu/sigh/
    iya terus jadi itu-kenapa-taeyon-taemin-unyumunyu-gitu-sik-kak-kan-akusalah-fokus-jadinya ahahahahahahahahah/dikeplakkaika
    terus (lagi) itu ibunya soojung kenapa? meninggal? yah, kan sediiiiiiiih eheh

    bentar ya kak,
    – Seulgi yang sibuk membalik – balik papan menu.–> itu emang membalik-balik ya ka? bukan bolak-balik?
    – “Apa kau ada bertemu sehun akhir – akhir ini? atau Sehun menemuimu?” –> ko menurut aku ini bahasanya formal banget eheh
    – Setelah menghabiskan 5hari dan 60Jam –> itu bener ‘dan’ kak? jadinya 7 1/2 hari dong kak? .-.
    – terakhir, telfon itu bakunya telepon bukannya kak.

    udah ah kak sebelum makin random saya mau menghilang saja. dan maaf kalo makin hari makin gamutu. dan maaf lagi kalo terkesan menggurui ka huhu/da akumah apa atuh/pelukkyung/ga/ditendangkaika
    ehehe sekian ka, sampai berjumpa dinext chap yang insyaAllah datengnya hari selasa juga :3
    betewe ini mau ada berapa chap sih ka?

    • Hai hai Tifaa..
      haha selamat, datengnya bukan seminggu kemudian,
      ah, suka nih sama komen kamu, thanks banget loh udah koreksi..
      aku jawab ya,,

      1. Masalah papan menu, mungkin harusnya jangan aku tulis papan. Enaknya Buku Menu aja, biar pas adegan bolak-balik enak, terus pas jongin nunjukin halaman depan juga masuk akal. Oke, Noted. hahaha

      2. terlalu formalkah? #ngerut

      3. Masalah jam, hahahah betul itu salah nulis jadi DAN XD #noted

      4. Thanks udah inform Tifa,

      Makasih loh udah kasih Review ^^
      dan ditunggu review kamu di chapter selanjutnya ^.~

  9. Owowowowow kak apreel sebelumnya mohon maap lahir batin kalo komenanku ini kepotong lagi, oke? XD

    Sip, masalahnya makin rumit dan apalah itu dirimu Seulgi cerewetnya minta digigit everytime/? :’3 Itu juga si Taeyeon bareng Taemin apaan juga ngeributin selada duhaiii >< Jadi pihak yang nraktir XD Dan tau ga kak, pas aku lagi serius-seriusnya baca eeh ketemu kalimatnya si wendy : "ada suara bass berteriak…." << aku ngakak sumpah XD Engga kebayang gimana si Chanyeol ini teriak dengan suaranya yang supergede ituu :'v

    Ahh, sudahlah XD
    Intinya, ini always bikin aku kepo gilak kakkk pliss lah demi apa ini Jongen walaupun bukan Bekhyun/? *ditendang*
    Lanjut yaa kak, aku gamau tau pokoknya titik/? XD

    • Hahhaha,
      selamat cha, komen kamu ga kepotong kali ini,
      hahahaha XD

      dan dan dan,
      Ya, itu Taeyeon taemin selingan dikit XD

      coba bayangin gimana chanyeol teriak? XD

      Ditunggu yaa next chapnyaaa

  10. AAAAAAAAAA..
    APA INI APREEL,GEMES,PENASARANNYA KE UBUN UBUN ASLIIII..
    Ok caps jebol.
    Abaikan.

    Pertama,sorry y baru telat baca dan komen.Asli kerjaan aku numpuk! (abaikan)

    Kedua,sorry klo komen ku bakal ga jelas dan di chap sebelmny ga komen jadi digabung ya…heheu.

    Ok,2 chap ini bener bener bikin aku geregetan.Setiap udah dapet fiilnya,euh bersambung muluu..banyak banget teka tekinya yg makin bikin aku pengen nyubit abang chanyeol/ehh/ /heheu/ /kicked/.

    Pokoknya ini makin kompliketed lah,abang channie ama soojung,sehun ama jongin pula..belum lagi wendy unnie yg dari awal bikin penasaran dgn suratnya..
    Oemjii bangetlah,bikin perasaanku berasa diaduk” karena abang chanyeol /ehh/ /skip/.

    Aah,selalu aja ya jongin ini lho maniss kayak gula gula bikin diabetes maniiiiss,ada ga ya sahabat yg begitu di riil dunia ini? (lho)..Bikin iri aja nii soojung,kemaren” ama abang channie cium” skarang ama jongin..beruntungnya dirimu unnie,tukeran tempat yukk /abaikan/.

    Ok,pokoknya ini yehet abith keren abith daebak thangat /ketularan abang thehun/ /ngakak bareng Channie dan jongin/ /digaplok sehun/.

    ditunggu ya,neks chap nya..
    Kamu amat berhasil bikin aku guling” penasaran.(apa ini)
    Bubhay,sii yu neks chap apreel !
    (tebar kissu)

    • Hahahhaha,
      Janne, komenmu bikin aku berimajinasi kaya gimana ya ekspresi kamu pas nulis ini,
      tolongg hahaha,
      lucuuuu…

      Oke thanks udah mampir lagi di fanfic chapter aku yang ini,
      ga masalah kamu baru mampir disini, thanks lohh…

      Shabat kaya Jongin, pasti ada… cari aja diseluruh penjuru dunia /kicked/

      sekali lagi thankss dan tunggu terus ya Jane ^^

      • hahaha…

        My pleasure,apreel.

        Adakah??
        ok aku cari nanti /garing/
        /abaikan/

        aku pasti tunggu kelanjutannya,sampai ntar last chap nya! yaksok! hehe

  11. Heol~ see! bener kan ketinggalan 2 chap! uhuhuhu~ T__T baru baca! ini semua gegara exam! semua fasilitas dicabut, hp, laptop, wifi, disuruh belajar dan belajar, uhuhuk T__T sorry curhat.. Tambah sedih lagi~ mau komen tapi gatau komen apa, semua materi koreksi yg aku pikirkan pas baca diambil sama yg komen diatas ga tersisa T__T.. its okay, lupakan kesedihan, yg pasti aku suka sama fanfic ini, aduh boleh ngomong aku rada gasuka dichap 4 nya entah kenapa. dan~ kakak! udh pernah nonton anime Nagino Asukara? coba deh tonton, itu anime bagus, dan aku suka, siapa tau bisa buat referensi fanfic ^^

  12. wah daebak 😀
    kembali terpesona nih sma gaya kak April cerita,
    udh lama ngga mampir eh pas baca ff ini langsung cocok gt, ealah hihihi jarang2 suka baca ff chap gni…
    Sip pokoknya, aku tunggu lanjutannya 😀

  13. Hallo Kak Apreel~
    Sebelumnya, perkenalkan namaku Refi~ 😀 /shakehands/
    Biasanya aku datang ke blog ini cuman buat sekedar lihat terjemahan lirik ternyata setelah srcoll ke bawah diblog ada fanfic. Dan akhirnya aku suka fanfic-fanfic buatan kaka 😀 bahasnya ringan, mudah dimengerti tapi menarik & unik.. intinya cerita-cerita punya kaka ciri khas tersendiri gitu deh 😀

    Maaf sebelumnya, aku tak suka meninggalkan jejak difanfic maupun terjemah lirik yang aku ambil karena aku baru ingat password id ini =)) hahaha /peace/

    Lalu untuk fanfic ini bener-bener menarik pokoknya (y) aku suka. Dan aku penasaran kenapa Wendy takut air dan kemana perginya wendy? Gimana pertengkaran yang terjadi antara sehun dan kai sampe jadi gitu? Greget bayangin sehun begitu :3

    Fanfic ini tuh bikin senyam-senyum sendirinya ada greget juga ada 😀 lah pokonya t.o.p ditunggu lanjutannya~
    jangan lama lama kak~

    • Haiii Refi salam kenal juga yaaaa /shakehands/

      dan makasih udah sering mampir sini, juga maksih kali ini udah tinggalin jejak ^^

      buat fanfic ini ditunggu terus aja yaaa 🙂

  14. wait, ak jadi tambah bingung dan penasaran, sbenernya masalahnya tu apa? makin banyak hipotesis yg ada di otakku,, haha biar kayak anak ipa dikit

    • Sebenernya cuma satu masalah mereka, mungkin dua sama Soojung – Chanyeol,
      cuma kata Seulgi itu tadi,
      mereka terlalu banyak diam, jadinya muncul spekulasi lain,
      tiap orang beda pandangannya,

  15. Ngagak aku eon, ketika taeyeon teriak2 padahl oarang yg dcarinya tk jauh dri dia.. dan juga sebegitu bencinya kah wendy keoada kai dan sehun sampi dia datng di dunia mimpi nya sehun.. dan dsini awal mulanya salah oahan dmulai di api unggun ketika mai truth or dare .. karena memang sih masalah yg memacu pada salah paham sulit dijelaskan sangat.. tapi kalau kemauan kita untuk menjadi bersama seperti dulu mungkin akan menambah kekuatan untuk mmpebaiki kesalah pahaman tersebut… soo udah deh cuap cuapnya.. hehe keep writing eon.. semangatt

  16. Pingback: Letter From Nowhere : #9 Letter – Menerima Masa Lalu | EXO Fanfiction World

  17. sehun suka wendy,wendy suka jongin,jongin suka soojung,soojung suka chanyeol,chanyeol sudah pasti cinta soojung lalu apakah seulgi suka sehun? ini beneran kah? ah runit bgt persahabatan mereka
    semangat semangat semangat

  18. Wendy-hun. Banyak sih yang ngeship mereka berdua. :v
    Wendy disini kayak lemah lembut gitu ya kak. Ga brani naik ini itu, trus cuma liat aja kalo temennya lagi ngumpul. Kesannya kayak misterius banget .-.
    Padahal di aslinya udaahh , jangan ditanya lah XD
    Malah Seulgi – Soojung yang heboh banget disini ahahaha 😀

  19. hallo authornim.. salam kenal ya.. hhha #sok akrab
    btw aq mo nyampah ni krna aq lgi jtuh cinta bngt sma ffmu.. sumpah bkin pnsran tiap part.nya.. knp dan ada apa dengn pershbtan mrka. bru chap 5 sih.. ntr pasti aq lanjutin tp tnganq udah gtel pngn nymapah .. hhha untung udah komplit chap.nya jd gk mati pnsran dong nungguin publish.. btw aq suka bngt hubungn chanjung bkin baper sumpah.. hhha.. tp syang bngt soojung mlh gk da prsaan pp sma chanyeol.. n supriase bngt bsa nmu ff ini.. slma ini nyri ff yg slraq psti rda rbet.. eh pas lgi nyri lirik mirecle in december Exo.. tba” ja nmu poster yg lmyan narik mata. aku klik deh.. eh ternyta ada ssuatu dibalik itu. wkwk..

    pokooknya all the best dehh.. keep writing yaaa.. annyeong

    • Haiii… salam kenal juga dear,
      silahkan tamatin yaa fanfic baper ini,
      hahah
      semoga ga ikutan baper pas baca ampe akhir kaya yang laen,
      dan selamat kamu bacanya ini udah beres,
      jadi ga greget nungguin hahaha

Leave a reply to scrtrmdn_7 Cancel reply